SULA Mahabari.com – Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan, pertanian, dan kelautan, namun lebih memprioritaskan pemanfaatan hutan yang nantinya akan dikelola oleh PT. Mangoli Tunas Lestari. Namun, perusahaan saat ini belum dapat beroperasi.
Saat dikonfirmasi oleh awak media melalui pesan singkat, Rabu (19/02/2025). Rizky Chalik, Direktur PT. Mangoli Tunas Lestari, menyatakan bahwa izin PBPH yang diusulkan sejak tahun 2017 lalu, baru dikeluarkan pada tahun 2022. Ia menuturkan bahwa mereka masih menunggu jadwal sidang Amdal.
“Karena kami masih menunggu jadwal sidang Amdal. Kami telah mendaftar di kementerian sejak tahun lalu, di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, dan sekarang kami kembali menunggu jadwal sidang. Saat ini, semua kebijakan berada di bawah kendali pemerintah pusat, sehingga kami harus menunggu jadwal tersebut,” ujar Rizky.
Sebagai pimpinan perusahaan, mengkhawatirkan dengan adanya pemimpin baru, akan ada kebijakan dan perubahan peraturan yang mempengaruhi kelangsungan perusahaan. Sehingga Ini bukan faktor kesengajaan dari pihak perusahaan, tegasnya.
“Apalagi sekarang sudah ada pemerintahan baru, sehingga beberapa peraturan dan kebijakan berubah. Kami dari perusahaan tidak berniat untuk memperlambat atau menunda.” Tambahnya.
Rizky berharap kehadiran PT. Mangoli Tunas Lestari dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan berkontribusi pada pembangunan daerah.
Ia juga meminta dukungan masyarakat atas kehadiran perusahaan ini, untuk dapat mendukung kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan ke depannya.
“Kami sangat membutuhkan masukan dari masyarakat kepulauan Sula untuk menjalankan program dan operasional perusahaan demi kepentingan bersama.”
Lanjutnya, di tengah minimnya lapangan pekerjaan di Kepulauan Sula, banyak putra asli daerah yang terpaksa merantau. Dengan Kehadiran PT. Mangoli Tunas Lestari diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan, membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat, dan mungkin menjadi ikon di Kepulauan Sula.
Sekadar diketahui, PT. Mangoli Tunas Lestari, adalah perusahaan milik putra daerah asli Kepulauan Sula. Yang bergerak di bidang kehutanan.
Peliput: Faisal
Editor: Fahrun