MAHABARI – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) bersama Organisasi Kepemudaan (OKP) aliansi Cipayung menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Wali Kota Ternate dengan sejumlah isu yaitu meminta Pemerintah menurunkan harga BBM, Menolak penundaan Pemilu tahun 2024 serta menolak Jokowi Presiden Tiga Periode.
Dalam aksi tersebut, mereka meminta agar Wali Kota Ternate Tauhid Soleman dapat mendengar langsung dan
mengambil sikap sebagai pemangku kebijakan di Kota Ternate. Namun Wali Kota Ternate justru di kabarkan sedang berada di luar daerah, sehingga
Sekretaris Kota Ternate Jusup Sunya yang bertemu langsung dengan masa aksi.
Jusuf Sunya menyampaikan, akan mengakomodir aspirasi terkait persoalan kelangkaan BBM jenis Pertalite dan kenaikan harga Minyak Goreng yang tidak sesuai dengan penetapan Pemerintah Pusat.
Terpisah, Anggota DPRD Kota Ternate Nurlaela Syarif menambahkan, selaku Anggota DPRD dirinya mendukung dan akan bersama- sama dengan mahasiswa untuk membongkar para mafia migas.
Sementara, Area Manager Communication Relations & CSR MOR VIII Papua – Maluku PT. Pertamina, Edi Mangon kepada media ini menyampaikan, soal menurunkan harga BBM bukan kewenangan dirinya.
“Akan tetapi jika ini menjadi tuntutan mahasiswa yang mendesak
Pemerintah Pusat dan DPR RI, maka Pertamina Ternate akan membantu untuk menyuarakan ke Pertamina Pusat agar harga BBM ini segera
diturunkan,” ungkap Edi.
Koordinator lapangan (Korlap) aksi OKP Aliansi Cipayung Yuhlief Asegaf menyampaikan, kekesalannya atas ketidakhadiran
Wali Kota Ternate di tengah masa aksi dan juga tidak menginginkan adanya keterwakilan dari Pemerintah Kota Ternate dalam hal ini Sekot Ternate.
“Kalau ini diwakilkan maka sudah pasti Sekot Ternate tidak bisa mengambil kebijakan dan malah melempar
tanggung jawab kepada Pemerintah Pusat terkait persoalan kelangkaan BBM jenis Pertalite dan minyak
goreng,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, apa yang disampaikan anggota DPRD Ternate tidak adanya ketegasan soal kelangkaan BBM dan Minyak Goreng.
“Malah hanya memberikan dukungan kepada masa aksi, dan pernyataan dari Pertamina Ternate juga hanya memberikan harapan kepada masa
aksi,” terang Ulif sapaannya.
Menurutnya, sehingga pada akhirnya hasil aksi untuk hari ini hanya sebatas konsultasi kepada Pemerintah Pusat saja.
Peliput: Faisal