TERNATE Mahabari.com – Agenda rapat Komisi II, berfokus pada penanganan fenomena yang telah terjadi selama beberapa hari dan bulan terakhir, khususnya terkait dengan isu antrean panjang bahan bakar minyak (BBM) di SPBU. Senin (23/12/2024).
Ketua Komisi II, Farijal S Teng Mengatakan telah berkomunikasi dengan Sales Branch Manager (SBM), menangani aspek penjualan. Dalam diskusi tadi, kami mengidentifikasi bahwa salah satu kendala utama adalah cuaca, yang saat ini dipengaruhi oleh hujan deras yang disertai dengan angin.
Namun Cuaca bukanlah satu-satunya faktor yang kami pertimbangkan; kami juga mengamati kendala eksternal dan kapasitas SPBU. Namun, cuaca tetap menjadi faktor paling dominan dalam permasalahan ini.
Sehingga kami menemukan solusi dalam penambahan stok kuota untuk Pertamax dan Pertalite, yang telah diatur oleh pihak SBM agar pelayanan tidak terputus.
Selain itu juga Kami menetapkan skala prioritas dalam penyaluran, dengan beberapa SPBU menerima pasokan antara 50.000 hingga 60.000 liter.
Lanjutnya farijal optimis bahwa situasi akan normal kembali dengan penambahan kuota. Pada minggu terakhir ini, untuk Pertalite, ada penambahan sebesar 529.000 liter yang akan diselesaikan dalam 7 hari ke depan, dan 593.000 liter untuk minyak tanah yang direncanakan untuk pelayanan dalam 11 hari.
SBM Sendiri telah memastikan bahwa sejak minggu ini, pelayanan BBM kepada masyarakat tidak akan mengalami kendala, terutama selama periode nataru, dan akan dimaksimalkan.
Kami juga menerima masukan dari rekan-rekan terkait perlunya pengawasan pemerintah terhadap pengecer. Di bawah regulasi yang ada,
“Pembeli diperbolehkan menggunakan jerigen untuk membeli Pertamax, tetapi tindakan ini perlu diawasi secara ketat,” Ucap Farijal S, Teng Ketua Komisi II
Farijal menegaskan bahwa, Dalam situasi tertentu yang menyebabkan keterlambatan atau gangguan dalam distribusi, kami meminta perhatian pemerintah untuk memastikan prioritas distribusi kepada kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
Hal ini menjadi sangat penting, terutama mengingat peraturan wali kota yang berlaku. Kami berharap pengawasan pemerintah dapat lebih ditingkatkan,
Berdasarkan hasil temuan berbagai kendala di lapangan, termasuk adanya petugas yang terancam oleh warga setempat atau oknum yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi. Jelasnya
kami ingin menegaskan bahwa isu yang terjadi bukan disebabkan oleh penimbunan. Menurut keterangan dari SBM, kendala yang dihadapi murni akibat cuaca yang memperlambat distribusi dari Ambon ke Ternate. Tutupnya
Peliput: Faisal
Editor: Faisal