MAHABARI – Menolak kenaikan harga BBM, sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) di Kota Ternate menggelar aksi unjuk rasa pada kamis, 7 April 2022. Aksi dipusatkan dua tempat berbeda. Masing – masing, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di depan pasar Higienis sedangkan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di taman Nukila.
PMII dalam selebarannya, mendesak pemerintah turunkan harga BBM dan menetapkan BBM satu harga di Maluku Utara. Bahkan mengancam Maluku Utara siap merdeka jika harga BBM tidak turun se Indonesia.
Dalam orasinya, Koordinasi Aksi PMII Alfian M Ali menyampaikan menolak kenaikan harga BBM yang sangat membebani masyarakat. Selain itu, Alfian menambahkan pemerintah perlu menetapkan harga BBM satu harga. Kami meminta pihak kepolisian menertipkan pedagang BBM eceran yang tidak memiliki ijin, ujannya.
Ditempat berbeda, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) mendesak pemerintah kota Ternate menertipkan pengecer BBM jenis Pertalite yang sengaja ikut menaikan harga. Mendesak pemerintah kota Ternate segera mencari solusi ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng. Serta menolak kenaikan PPN 11%.
Ilfan Lahu kepada mahabari.com menyampaikan harga BBM jenis pertalite tidak naik namun di pengecer harganya bervariasi mencapai Rp. 12 rb – Rp. 13 rb per liter. Kami mendesak kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), agar menertipkan pengecer-pengecer yang menaikan harga Pertalite, tambah Ilfan.
Masa aksi unjuk rasa kedua OKP tersebut kemudian berkumpul di depan Kantor Walikota. Sebelum membubarkan diri, sempat terjadi adu mulut dengan pihak kepolisian. Pantauan dilapangan, terdapat tiga orang masa aksi yang diamankan oleh Pihak Kepolisian untuk diminta keterangan.
Penulis : Faisal
Editor : Kadi