TERNATE Mahabari.com – Dampak terhadap postur anggaran belanja terutama terlihat pada belanja modal dan belanja sosial. Hal ini berimplikasi pada proyeksi beberapa bulan ke depan, di mana perekonomian diperkirakan akan mengalami penurunan.
Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi adalah belanja pemerintah. Namun, jika belanja pemerintah diefisiensikan atau dibatasi, dampaknya akan terasa secara domino, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Nurdin I Muhammad, Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Optimisme pemerintah kota dalam mengatasi kekurangan fiskal sangat bergantung pada maksimalisasi potensi pendapatan asli daerah (PAD).
Untuk itu, PAD harus meningkat. Proyeksi pendapatan daerah menunjukkan adanya kemajuan, terutama dalam pajak daerah, tetapi retribusi masih tergolong rendah. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis jenis-jenis retribusi yang ada.
Saat di konfirmasi via telepon pada Selasa (18/02/2025). Dirinya sepakat dengan pernyataan Walikota ternate M. Tauhid Soleman, tentang perlunya evaluasi terhadap SKPD yang tidak mampu meningkatkan pendapatan daerah.
Menurutnya, Apabila sumber pendapatan tidak memenuhi target, maka tindakan cepat sangat diperlukan. Efisiensi sejatinya berkaitan dengan refocusing. Hal ini bakal sama dengan langkah yang diambil selama masa COVID-19. Jika diperlukan.
Sehingga evaluasi SKPD diantaranya Dinas perhubungan maupun Disperindag dengan individu yang lebih kreatif dan inovatif agar target pendapatan dapat tercapai. Ini bukan saat untuk menunggu. Tegasnya.
Lanjut Akademisi di bidang ekonomi bahwa, tindakan segera sangat krusial. Mengingat Kegagalan dalam mencapai target retribusi menunjukkan bahwa Dinas perhubungan sebagai sumber pendapatan harus dioptimalkan.
Baik melalui penyegaran maupun evaluasi. Ini mencakup pentingnya integritas dan fakta-fakta terkait target yang harus dicapai oleh kepala dinas perhubungan.
Mirisnya, Sepanjang ini, capaian target dinas perhubungan masih sangat rendah, sebagian besar disebabkan oleh kurangnya inovasi dan kreativitas dari SKPD itu.
“Contoh sederhana adalah retribusi parkir, yang seharusnya menjadi sumber pendapatan yang paling mudah, namun tidak maksimal akibat adanya oknum yang memainkan situasi demi kepentingan pribadi,” jelasnya.
Sehingga, Digitalisasi menjadi solusi untuk menghindari kehilangan potensi pendapatan akibat kesalahan oknum yang melakukan penyimpanan.
Ia menerangkan bahwa. Implementasi digitalisasi dalam penarikan retribusi misalnya di sektor perhubungan akan meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan daerah.
Selain sektor perhubungan, digitalisasi juga harus diterapkan di pasar dan area lainnya. Dengan adanya sistem digital, karena dengan adanya digitalisasi ini, dana retribusi akan langsung tercatat dan masuk ke kas daerah.
Untuk mencapai tujuan ini, SKPD harus dipimpin oleh orang-orang yang memiliki komitmen kuat untuk berkontribusi dalam meningkatkan PAD. Ujaranya
Peliput: Faisal
Editor: Faisal