MAHABARI, TERNATE- Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate tidak memanfaatkan tempat kosong di lantai dua pasar Sabi- Sabi untuk ditempati pedagang pakaian, tetapi justru memanfaatkan lahan parkir pasar Hieginis yang bersebelahan dengan pasar Sabi- sabi untuk ditempatkan para pedagang.
Hal ini menyebabkan lahan parkir di depan pasar Hieginis menjadi sempit sehingga berdampak pada kemacetan panjang, apalagi saat ini menjelang lebaran pembeli yang datang berkunjung justru memarkir kendaraannya di badan jalan.
Ketika salah satu pedagang pasar Sabi- sabi Wirda yang ditemui mengatakan, untuk lantai dua pasar Sabi-sabi memang tidak digunakan kurang lebih 1 tahun ini, sehingga petugas menutup tangga naik ke lantai dua menggunakan triplex.
Sementara, Kepala Unit Palaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Ternate Tengah Guntur Doa saat di konfirmasi mengatakan, lantai dua pasar Sabi-sabi sudah ada padagang yang menempati, namun saat ini pedagang tersebut masih melakukan aktivitas di pasar Kota Baru, dan nanti setelah Idul Fitri barulah mereka akan pindah untuk menempati lantai dua pasar Sabi-sabi.
Lanjutnya, untuk lahan parkir depan pasar Hieginis memang hanya digunakan sementara sebagai pasar dadakan jelang idul Fitri, dan bahu jalan didepannya digunakan sebagai area parkiran pengunjung pasar dadakan tersebut.
Kata dia, Pasar dadakan ini hanya untuk bulan Ramadhan saja, jadi sifatnya sementara, dan ini memang sudah rutin digunakan setiap tahunnya.
“Yang mengeluh terkait kemacetan di depan pasar Hieginis ini hanya sebagian kecil masyarakat saja, sebab sebagian besar masyarakat Kota Ternate justru menginginkan adanya pasar ditengah pusat Kota yang mudah dijangkau tanpa harus berjalan terlalu jauh,” ungkap Guntur.
Peliput: Faisal
Editor: ZI