TERNATE Mahabari.com – Tiga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yaitu Nurjaya Hi Ibrahim, Hj. Irawati Nurman, dan Najib Hi. Talib, melaksanakan kegiatan reses di lima kelurahan di wilayah Ternate Selatan. Senin (13/01/2025).
Reses ini merupakan program reguler yang bertujuan untuk mendengar dan mengakomodasi berbagai aspirasi masyarakat dengan harapan agar suara warga dapat terdengar langsung di tingkat legislatif.
Dalam pertemuan yang penuh antusiasme ini, Nurjaya Hi Ibrahim fraksi Gerindra ini mengekspresikan keprihatinannya terhadap kondisi kantor lurah Gambesi yang sangat tidak layak pakai.
Ia menemukan plafon yang runtuh, kondisi yang sangat mengkhawatirkan, di mana bagian langit-langit berpotensi menimbulkan bahaya bagi para pegawai yang bekerja di dalamnya.
Ruang kerja pejabat kelurahan pun dinyatakan sangat pengap dan berbau jamur, yang dapat mengganggu kesehatan staf.
Dalam analisisnya, Nurjaya menambahkan bahwa kehadiran infrastruktur yang baik adalah esensial untuk mendukung kinerja layanan publik. Ia menekankan bahwa kondisi kantor yang buruk tidak hanya mengganggu produktivitas, tetapi juga menurunkan moral pegawai.
Menurutnya, risiko keselamatan sangat nyata, mengingat ada kemungkinan tertimpa balok kayu dan triplek yang bisa jatuh kapan saja.
Dirinya juga menemukan fakta mengenai inventaris kantor yang memprihatinkan, di mana sebagian besar perangkat elektronik seperti komputer dan mesin printer adalah milik pribadi staf kelurahan.
Hal ini menunjukkan bagaimana minimnya dukungan dari pemerintah terhadap infrastruktur yang memadai dan berpengaruh pada kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Lanjutnya, ketiga anggota DPRD lainnya juga berdiskusi dengan penduduk dari barangka (Kalimati), yang pada musim hujan sering sekali terendam banjir. Di RT 8 Gambesi
Situasi ini tidak hanya merusak perabotan rumah warga, tetapi juga menimbulkan masalah kesehatan akibat air kotor yang meluap.
Hal ini menunjukkan bahwa masalah infrastruktur harus segera ditangani demi kesejahteraan masyarakat.
Selama kunjungan mereka, ketiga anggota DPRD juga menjelajahi kelurahan-kelurahan lain, yaitu Ngade, Kalumata, Jati Perumnas, dan Ubo-ubo, yang masing-masing memiliki tantangannya tersendiri.
Di Jati Perumnas, Lurah Said Fatcepon menyampaikan harapannya agar ketiga anggota DPRD terutama Hj. Irawati Nurman Fraksi PBB tersebut dapat mengawal aspirasi masyarakat terkait usulan proyek pembangunan jembatan yang menghubungkan RT 10 ke RT 12.
Irawati menjelaskan bahwa, Jembatan ini dipandang sebagai solusi yang sangat mendesak untuk memudahkan akses warga menuju tempat ibadah (masjid).
Irawati, bersama Nurjaya dan Najib, menyadari betapa pentingnya mengevaluasi kebutuhan masyarakat yang mereka wakili.
Dalam pertemuan tersebut, mereka mencatat dengan teliti usulan warga untuk membangun gapura sebagai pembatas antara kelurahan jati perumnas dengan kelurahan lainnya.
Selain itu, Najib Hi. Talib dari fraksi PKB menekankan bahwa saat mereka berkeliling untuk mendengarkan keluhan warga, mereka menemukan banyak permasalahan yang tidak hanya harus ditangani segera tetapi juga perlu dikategorikan berdasarkan urgensi mereka.
Salah satu isu yang cukup mencolok. Permohonan pembuatan talud penahan banjir di RT 8 kelurahan Gambesi.
Hal ini sangat krusial mengingat curah hujan yang semakin tinggi dalam beberapa tahun terakhir, yang membuat wilayah tersebut rentan terhadap banjir yang dapat menghancurkan infrastruktur dan merugikan warga setempat.
Permintaan warga di Kalumata, yang mencakup perbaikan gorong-gorong yang ada di jalan tengah, menunjukkan keinginan mereka untuk menghindari genangan air saat hujan deras.
Lanjut Najib. Ngade dan Jati Perumnas, aspirasi untuk membangun jembatan penghubung antar RT 10 ke RT 12 adalah upaya yang konkret untuk menciptakan aksesibilitas yang lebih baik, terutama menuju pusat-pusat kegiatan masyarakat seperti masjid dan sekolah.
Sedangkan kelurahan Ubo-ubo, keluhan mengenai gorong-gorong yang sudah tertutup, yang mengakibatkan masalah serius dengan genangan air hingga membuat jalan dan pemukiman, menjadi perhatian utama.
Sering kali, masalah ini tidak hanya mengganggu kenyamanan sehari-hari warga, tetapi juga dapat menimbulkan risiko kesehatan akibat limpasan air kotor yang menyebar.
Melalui pertemuan ini, ketiga anggota DPRD berharap agar aspirasi masyarakat yang telah dikemukakan dapat direalisasikan, demi menghindari masalah yang tidak diinginkan di masa mendatang.
Dengan sinergi ini, pembangunan yang lebih baik dapat tercapai. Mereka percaya bahwa dengan komitmen dan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, setiap aspirasi dapat terwujud, menjadikan lingkungan hidup yang lebih aman dan nyaman bagi semua. Tutup Najib
Peliput: Faisal
Editor: Faisal