Home / Headline

Rabu, 15 Januari 2025 - 13:35 WIT

Jaringan Internet Lemot, Hambat Kerja Jurnalis di Era Erupsi Gunung Ibu


Erupsi Gunung Ibu Halmahera Barat. Jurnalis kebingungan mencari jaringan untuk mengirimkan materi berita. ( Foto Rahayu WS - Mahabari.com)

Erupsi Gunung Ibu Halmahera Barat. Jurnalis kebingungan mencari jaringan untuk mengirimkan materi berita. ( Foto Rahayu WS - Mahabari.com)


HALBAR Mahabari.com – Aktivitas Gunung Ibu terus mengalami peningkatan signifikan. Dalam sepekan terakhir, erupsi tercatat terjadi berulang kali, memaksa warga untuk bersiap menghadapi potensi evakuasi.

Namun, di tengah situasi darurat ini, jurnalis yang bertugas meliput di lokasi menghadapi kendala besar, yakni jaringan internet yang lambat dan tidak stabil.

Rusdi Syamsi, jurnalis CNN yang bertugas di sekitar lokasi mengungkapkan pengalamannya saat meliput erupsi pada 2024 lalu.

Baca Juga  Universitas Terbuka Ternate Lakukan Webinar Persiapan Pembelajaran 2023 - 2024 ganjil

Menurutnya, akses internet yang minim sering kali membuat proses pengiriman berita menjadi terhambat.

“Setelah selesai liputan dan video sudah selesai diedit, kami kebingungan mencari jaringan untuk mengirimkan materi berita. Waktu itu, koneksi Wi-Fi di lokasi sangat lemot. Akhirnya, beberapa dari kami terpaksa kembali ke Jailolo untuk mendapatkan jaringan yang lebih baik. Perjalanan itu cukup melelahkan, tapi begitulah kondisi sebenarnya,” ungkap Rusdi, Rabu (15/1/2024).

Baca Juga  Hasil Penyelidikan Bawaslu Halut Belum Temukan Kualifikasi Pelanggaran Kampanye Anak AGK

Rusdi yang juga Ketua IJTI Maluku Utara ini menyebutkan, kendala seperti ini menjadi tantangan besar bagi jurnalis yang dituntut untuk menyampaikan informasi secara cepat dan akurat, terutama di tengah bencana.

Di lokasi terdampak, jaringan komunikasi sering kali terganggu, sementara kebutuhan akan informasi yang cepat menjadi krusial, baik bagi masyarakat maupun pihak berwenang.

Baca Juga  Status Tanggap  Darurat Gunung Ibu di Perpanjang Hingga Empat Belas Hari

Menurutnya, perlu ada langkah konkret untuk mengatasi hambatan ini, salah satunya dengan menyediakan perangkat komunikasi berbasis satelit atau memperkuat infrastruktur jaringan di kawasan rawan bencana.

“Kolaborasi antara pemerintah, penyedia layanan telekomunikasi, dan media dapat menjadi solusi agar tugas jurnalistik tetap berjalan dengan baik, meski dalam situasi darurat,” pungkasnya.

 

Peliput: Rahayu Ws

Editor: Faisal


Baca Juga

Headline

Sebagai Acuan Dasar, Bappeda-Litbang Morotai Gelar Konsultasi Publik.

Headline

Rumah Ketua BPD Gura Dilahap Sijago Merah Hingga Ludes Terbakar

Headline

Kadishub Minta BP2RD Cetak Karcis Sesuai Perda Baru

Headline

Soal KPT: Sekitar 200 Lebih Warga TPS 04 Jati Perumnas Tidak di Beri Hak Suara

Headline

Dandim 1508 Sosialisasi Tugas Perbantuan TNI Pengamanan Pemilu 2024

Headline

Rusnawa Sesuai Peruntukan Ditempati Satpol PP Halut

Headline

Rajawali FC Optimis Bantai Karang Taruna 5-0 Rebut Tiket Semi Djordan Kusame Cup

Headline

Satu Korban Masih Dalam Pencarian, Basarnas: Pencarian Berakhir Besok