HALBAR Mahabari.com – Aktivitas Gunung Ibu terus mengalami peningkatan signifikan. Dalam sepekan terakhir, erupsi tercatat terjadi berulang kali, memaksa warga untuk bersiap menghadapi potensi evakuasi.
Namun, di tengah situasi darurat ini, jurnalis yang bertugas meliput di lokasi menghadapi kendala besar, yakni jaringan internet yang lambat dan tidak stabil.
Rusdi Syamsi, jurnalis CNN yang bertugas di sekitar lokasi mengungkapkan pengalamannya saat meliput erupsi pada 2024 lalu.
Menurutnya, akses internet yang minim sering kali membuat proses pengiriman berita menjadi terhambat.
“Setelah selesai liputan dan video sudah selesai diedit, kami kebingungan mencari jaringan untuk mengirimkan materi berita. Waktu itu, koneksi Wi-Fi di lokasi sangat lemot. Akhirnya, beberapa dari kami terpaksa kembali ke Jailolo untuk mendapatkan jaringan yang lebih baik. Perjalanan itu cukup melelahkan, tapi begitulah kondisi sebenarnya,” ungkap Rusdi, Rabu (15/1/2024).
Rusdi yang juga Ketua IJTI Maluku Utara ini menyebutkan, kendala seperti ini menjadi tantangan besar bagi jurnalis yang dituntut untuk menyampaikan informasi secara cepat dan akurat, terutama di tengah bencana.
Di lokasi terdampak, jaringan komunikasi sering kali terganggu, sementara kebutuhan akan informasi yang cepat menjadi krusial, baik bagi masyarakat maupun pihak berwenang.
Menurutnya, perlu ada langkah konkret untuk mengatasi hambatan ini, salah satunya dengan menyediakan perangkat komunikasi berbasis satelit atau memperkuat infrastruktur jaringan di kawasan rawan bencana.
“Kolaborasi antara pemerintah, penyedia layanan telekomunikasi, dan media dapat menjadi solusi agar tugas jurnalistik tetap berjalan dengan baik, meski dalam situasi darurat,” pungkasnya.
Peliput: Rahayu Ws
Editor: Faisal