MAHABARI, HALUT-Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( GMNI ) Cabang Halmahera Utara dan Organda Halut melakukan demonstrasi di depan Kantor Bupati Halmahera Utara (01/09/2022) untuk menolak dan mengecam rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Koordinator Aksi Wilson Musa dalam orasinya mengatakan rencana kenaikan harga BBM akan berdampak pada pelemahan daya beli masyarakat. Selain itu, GMNI juga menuntut Pemerintah Daerah untuk mengusut tuntas dugaan adanya oknum mafia yang menimbun BBM hingga mengakibatkan terjadinya antrian panjang BBM di SPBU.
“Pemerintah harus mengusut dn memberantas mafia BBM di Halmahera Utara, kelangkaan BBM yang terjadi di daerah ini akibat dari ulah oknum- oknum yang tidak bertanggung jawab,” terang dia.
Dari data GMNI, ada 3 SPBU masing- masing mendapatkan kuota perhari diantaranya wari 5 Ton, Wosia 10 Ton dan Kupa-Kupa 5 Ton. Pertanyaannya kenapa masih terjadi antrian kendaraan di SPBU.
“Kami curiga ada oknum yang bermain sehingga terjadi antrian di SPBU. Karena itu selain menuntut kepada Pemerintah pusat untuk tidak menaikkan harga BBM, kami juga mendesak pemerintah daerah untuk memberantas mafia BBM di Halmahera Utara,” ucapnya.
Dalam demo tersebut, massa aksi ditemui secara terbuka di depan kantor bupati oleh Staf Ahli Bupati, Kadis Perindagkop, Sekretatis Dishub, dan Kaban Kesbangpol.
Kadisperindag Nyoter Keonoe saat menemui massa aksi mengungkapkan, apresiasinya terhadap aksi demontstrasi yang dilakukan GMNI dan Organda, menurutnya kenaikan harga BBM bukan menjadi kewenangan daerah tapi pusat. Namun, mengenai dugaan oknum mafia- mafia BBM akan diusut oleh Pemda.
“Sebagai Pemerintah Daerah kami selalu memonitor dengan cara memanggil pemilik- pemilik SPBU untuk mengingatkan,” kata dia.
Lanjutnya, untuk diketahui bersama kuota BBM perhari 20 ton untuk jenis pertalite tapi pertanyaannya kenapa masih terjadi antrian panjang padahal itu di awasi langsung oleh petugas.
“Terkait dengan adanya dugaan oknum yang bermain hingga mengakibatkan antrian panjang yang dikeluhkan organda besok kita akan hearing dengan Pertamina dan pemilik SPBU, rekan- rekan GMNI dan Organda juga akan kami undang untuk membicarakan terkait masalah ini,” ucapnya.
Peliput: Kru
Editor: ZI