MAHABARI, TERNATE– Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar akan berdampak pada kenaikan harga kebutuhan pokok dan angkutan umum.
Ini akan menjadi masalah serius bagi masyarakat menengah kebawah, sebab jika diukur dari tingkat pendapatan yang kecil tetapi harus memenuhi kebutuhan yang sangat besar itu.
Menurut Akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Khairun Ternate Nurdin I Muhammad, kepada media Mahabari.com mengatakan, ini adalah persoal serius yang saat ini dihadapi negeri ini.
Sehingga dia meminta, kepada Pemerintah Pusat, dalam mengambil langkah untuk menaikan harga BBM bersubsidi itu harus melihat kondisi perekonomian masyarakat terlebih dahulu.
“Setelah Pandemi Covid-19, pendapatan ekonomi masyarakat belum juga stabil, dan saat ini harus diperhadapkan dengan kenaikan harga BBM, ini justru bukan solusi yang tepat yang diambil Pemerintah Pusat,” ungkapnya.
Dia menilai, kenaikan harga BBM akan berdampak pada kenaikan harga kebutuhan pokok, sehingga ini juga akan berdampak pada daya beli masyarakat serta nantinya akan berpengaruh pada perputaran ekonomi.
Kata dia, ada banyak solusi yang bisa diambil Pemerintah Pusat dengan meminimalisir penggunaan BBM jenis pertalite dan solar, yaitu Pemerintah bisa menegaskan agar mobil mewah dan kendaraan pribadi tidak menggunakan BBM subsidi.
Peliput: Faisal
Editor: ZI