Home / Kata Mereka

Jumat, 14 Februari 2025 - 20:39 WIT

Pembangunan RS Pratama Makian, Diduga Belum Kantongi Izin Galian C


Aktivitas Galian C di desa Rabutdaiyo untuk RS Pratama Makian Diduga belum mengantongi izin.

Aktivitas Galian C di desa Rabutdaiyo untuk RS Pratama Makian Diduga belum mengantongi izin.


HALSEL Mahabari.com – Pembangunan Rumah Sakit Pratama Makian, diduga mengambil material secara ilegal, di Desa Rabutdaiyo, Kecamatan, Pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, kamis, (14/2/2025).

Pasalnya, Kepala Desa, Rabutdaiyo, Abdurahman Walanda, saat dikonfirmasi awak media membenarkan hal tersebut. Dirinya mengaku bahwa memang betul adanya aktivitas galian C, berupa pengambilan material, akan tetapi Sebelumnya mereka telah berkordinasi.

Anehnya, dalam koordinasi itu dirinya belum sempat menanyakan apakah aktivitas galian C itu memiliki surat ijin usaha (SIUP) atau kah tidak, namun dirinya langsung mengijinkan dan membiarkan pengambilan material tersebut. Seakan akan tidak memperdulikannya, bahkan berapa banyak material yang di ambil ia tidak mengetahuinya.

Baca Juga  Puluhan Kades Di Halmahera Utara "Geruduk" Kantor BKAD

“Saya belum pernah menanyakan ijin mereka. Batu saja yang diambil disini, entah dong ambe barapa banyak saya juga belum cek,” ungkapnya.

Dirinya mengijinkan aktivitas tersebut terus berlangsung dengan alasan dimasukkan dalam potensi desa padahal secara realitas, peraturan desa (perdes) tidak ada sama sekali.

“Nanti kebijakan dari mereka itu masuk di potensi desa, yang di masukkan ke Mesjid,” ujarnya.

Perbuat tidak terpuji itu membuat para warga kecewa, sebelumya kepala desa mengijinkannya dengan alasan material yang di ambil harus dari para warga, warga yang mengumpulkan batu itu dan pihak mereka datang mengangkutnya.

Baca Juga  Update: Tiga Korban Kembali Di Evakuasi, Pencarian Dilanjutkan Besok

Sayangnya perjanjian itu diingkari, pihak mereka datang menggunakan alat berat (excavator) dan mengambil material sendiri tidak membeli material yang sudah di kumpulkan warga.

“Sejak pembangunan rumah sakit di darah itu, kami sudah tidak lagi mengumpulkan batu. Kemarin bilang beli dari warga yang sudah di kumpul tapi mereka tidak beli, batu yang kami kumpul itu. Mereka tidak ambil,” kesal Udin, salah satu warga Desa Rabutdaiyo.

Baca Juga  Klarifikasi, Dugaan Fasilitasi Kampanye Calon Walikota Ternate

Selanjutnya, aktifitas itu arahan langsung dari kepala desa dan BPD yang telah menyetujuinya, padahal mereka sendiri tahu bahwa sebelum masuknya aktivitas itu kami dahulu mengumpulkan batu di tempat itu lalu menjualnya, dan itu adalah salah satu mata pencarian para warga sini.

“Kades bersama BPD memberi izin, itu mata pencarian kami disini sebagai pengumpul batu untuk di jual. Batu yang diambil sudah sekitar 300 kubik, dalam sehari itu sekitar 25 dam truk besar mengangkut,” tandasnya

 

Kontributor: Rahayu Ws

Editor: Faisal


Baca Juga

Kata Mereka

Pemuda Muhammadiyah Malut Dukung Syamsudin A Kadir, Menuju Kementerian

Budaya

Ternate Darurat Lahan Parkir

Kata Mereka

Calon Walikota Ubar Janji, Netizen: Tak Mau Dibohongi Dua Kali

Kata Mereka

Pemda dan DPRD Haltim Diminta Selesaikan Polemik PT. FMI

Kata Mereka

Pelanggaran Netralitas ASN, Pose 2 Jari Kadisdik. Diduga Kuat Dukungan Tauhid-Nasri

Kata Mereka

[Klarifikasi] Dugaan Ada Uang Gelap Yang Dikumpulkan Oknum Satpol-PP

Kata Mereka

Operasi Mandiri Keselamatan Kie Raha 2025, Ditindak 50 Pelanggar

Ekonomi

Harga Ikan di Pasar Dufa-dufa per kilo Rp 15 ribu sampai Rp20 ribu