MAHABARI, SANANA- Masyarakat Desa Waiboga, Kecamatan Sulabesi Tengah menilai Komisi I DPRD Kabupaten Sula lemah alias loyo dalam menyikapi masalah pemecatan 23 orang aparat Desa Waiboga.
Masyarakat Desa Waiboga Muhamat Tidore kepada media Mahabari.com mengatakan, DPRD Sula tidak bisa menegaskan hasil hering bersama Kabag Pemerintahan, DPRD Sula, Camat Sulabesi Tengah, dan Pejabat Desa Waiboga namun itu tidak bisa dilakukan.
Menurutnya, sebelum itu, masyarakat Desa Waiboga sudah melakukan hering bersama Kabag Pemerintahan, DPRD Kabupaten Kepulauan Sula, Camat Sulabesi Tengah, dan Penjabat Kepala Desa Waiboga yang difasilitasi Polres Sula hingga hasilnya yaitu Penjabat Kades Waiboga diminta mengembalikan 23 orang aparat desa yang dipecat sebelumnya.
“Setelah kami diperintahkan Kabag Pemerintahan untuk berkantor kembali sebagaimana mestinya, tetapi Penjabat Kades Waiboga malah menerima kami yang dipecat sebelumnya dikebalikan,” ujarnya.
Setelah itu, masyarakat Desa Waiboga kembali melakukan aksi demonstrasi di kantor DPRD Kabupaten Kepulauan Sula dan Komisi I yang menerima masa aksi menjanjikan akan memanggil Penjabat Kades Waiboga untuk menanyakan masalah pemecatan 23 orang aparat Desa Waiboga, tetapi sampai saat ini belum ada kabar dan DPRD malah sibuk keluar Daerah.
Dirinya menilai, DPRD Kabupaten Kepulauan Sula sudah tidak lagi mengakomodir kepentingan masyarakat, dan memilih untuk sibuk keluar daerah ketimbang mengurus masalah masyarakat di Sula.
Peliput: Alwan
Editor: ZI