TERNATE Mahabari.com – Disambut Ribuan warga Kelurahan Makassar Timur, Kecamatan Ternate Tengah, kedatangan calon walikota dan wakil walikota Ternate. Sahril Abdurrajak dan Makmur Gamgulu dalam melakukan Kampanye.
Dalam kampanye tersebut juga dihadiri mantan sekretaris DPW Partai NasDem Maluku Utara. Malik Ibrahim yang juga memberikan dukungan penuh kepada calon walikota dan wakil walikota Ternate nomor urut 4. Minggu, (29/9/2024).
Usia orasi kampanye. Saat di temui awak media, Malik Ibrahim mengatakan bahwa dirinya mendukung penuh pasangan calon walikota dan wakil walikota Ternate Sahril Abdurrajak dan Makmur Gamgulu untuk pimpinan kota Ternate.
Hal itu dilakukan Malik Ibrahim karena menurutnya, Tauhid Soleman selaku Ketua DPD NasDem Ternate, dianggap gagal dan tidak mampu memajukan Kota Ternate selama menjadi walikota walikota.
Malik menambahkan. Di masa kepemimpinan Tauhid Soleman itu terlalu diintervensi keluarganya. (Birokrasi dinasti), sehingga kota Ternate menjadi sakit parah.
Namun saat di konfirmasi terkait arahan partai NasDem yang mendukung petahana. Malik menyebutkan itu merupakan simbol dukungan. Tapi Kader partai tetap memberi dukungan ke Sahril-Makmur.
“Itu hanya bendera yang dukung penuh dorang, tapi dia pe orang dukung Sahril-Makmur” Ujar Malik
Ditempat yang sama ketua tim kampanye Muhajirin Bailusyi. Juga membacakan sebuah akun palsu yang meminta dirinya untuk melakukan orasi politiknya yang mendidik.
Bukan hanya itu. Sempat beberapa orang juga menghubungi via WhatsApp. Meminta dirinya untuk melakukan orasi politiknya yang mendidik dan tidak memprovokasi.
Muhajirin mengatakan dalam orasinya bagaimana cara membangun peradaban yang beretika, demokrasi yang beretika, tanpa intimidasi dan diskriminasi terhadap Aparatur Sipil Negara ASN dan PTT.
“Anda harus lebih dulu bertikai barulah anda menegur orang lain,” sindirnya
Lanjutnya, Muhajirin yang juga sebagai ketua DPC partai PKB. Dengan nada tegas mengatakan bahwa kepemimpinan saat ini tidak beretika secara demokrasi, karena menggunakan fasilitas negara untuk melakukan intimidasi dan diskriminasi terhadap ASN dan PTT untuk membangun kekuatan politik.
Tekanan yang di berikan unsur pimpinan sampai dengan menekan seorang RT dengan memecat. Karna tidak mendukungnya sebagai calon walikota Ternate.
“Informasinya, RT itu ikut jemput pasangan Sahril-Makmur, tidak berselang lama RT itu langsung di pecat.”
Sampai pemberitaan ini di terbitkan, Muhajirin meminta agar pihak sebelah dapat belajar Beretika dalam demokrasi politik yang mendidik. Tutupnya
Peliput: Faisal
Editor: Faisal