TERNATE Mahabari.com – Menindak Lanjuti Pemberitahuan Pengadaan yang telah di lakukan pada 8 Januari 2024 kemarin melalui Konferensi Vendor Internasional SIHREN, SOPHI, InPULS kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
Sehingga dari itu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan diskusi kajian identifikasi korupsi Badan Program SIHREN SOPHI inPLUS di Rumah sakit umum Daerah (RSUD) Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate, Rabu (17/07/2024).
Selaku Badan Pelaksana Nama Usulan Proyek. Penguatan Jaringan Rujukan Pelayanan Kesehatan Indonesia (SIHREN), Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer di Indonesia (SOPHI), dan Penguatan Sistem Laboratorium Indonesia – Publik (InPULS ) merupakan Komponen Proyek Negara dengan total anggaran sekitar US$4 miliar.
Dalam proyek yang di Danai SIHREN, SOPHI, dan InPULS bertujuan untuk mengisi kesenjangan peralatan medis dan laboratorium yang kritis, termasuk aksesoris dan bahan habis pakai, di seluruh fasilitas kesehatan masyarakat dan laboratorium di seluruh Indonesia
lebih dari 6.500 pulau berpenduduk di Indonesia, termasuk lebih dari 560 rumah sakit rujukan umum, laboratorium kesehatan masyarakat dan lebih dari 10.000 Puskesmas sebagai pusat kesehatan masyarakat di tingkat kecamatan, juga mendukung Pustu dan Posyandu di bawahnya. Sampai pada tingkat memastikan pengoperasian dan pemeliharaan peralatan secara memadai dan berkelanjutan pada saat pemasangan.
Dari program tersebut RSUD Chasan Boesoirie Ternate melalui program SIHREN ini, akan menerima bantuan alat berupa Cathlab untuk pelayanan jantung terpadu. Ungkap Direktur RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate Alwia Assagaf, di ruang kerjanya.
Lanjutnya kami juga telah menjelaskan kepada KPK mengenai pembangunan gedung jantung yang sudah selesai di tahap pertama dan akan segera dilanjutkan pembangunan di tahap kedua dengan sumber anggaran dari APBD tahun 2024 sebesar 32 Miliar, yang telah di setujui oleh Pj. Gubernur Maluku Utara.
Namun saat di temui awak media, ketiga anggota Komisi Pemberantasan Korupsi KPK diantaranya ibu Hilada Alatas, pak Ibrahim dan pak Ganter, Usai melakukan peninjauan gedung jantung. Enggan memberikan komentar terkait kedatangan di RSUD Chasan Boesoirie Ternate,
Saat di wawancarai Hilada Alatas, hanya mengucapkan terimakasih dan permohonan maaf “terimakasih Mohon Maaf ya.” Ucapnya
Peliput: Faisal
Editor: Kibo