TERNATE Mahabari.com – Dinamika pemilukada yang telah kita lalui bersama, sebagai bagian integral dari proses demokrasi, telah mencapai putusan KPU untuk menetapkan pasangan calon terpilih. Seperti yang terjadi saat ini Senin (09/12/2024).
Namun begitu, saatnya mencermati dengan seksama bahwa masih terdapat riak-riak dari berbagai pihak yang menempuh proses hukum di MK, yang menunjukkan bahwa tantangan dalam proses demokratisasi ini belum berakhir.
Mengingat situasi ini, Pemuda Muhammadiyah Maluku Utara, sebagai organisasi kepemudaan yang peduli akan nilai-nilai keadilan dan demokrasi, meminta kepada Polda sebagai aparatur penegak hukum untuk memastikan bahwa hak-hak pihak yang menuntut keadilan tetap tersalurkan.
Karena Hal Ini bukan hanya sekadar tentang hasil pemilukada, tetapi juga tentang menjaga kepercayaan publik terhadap integritas proses tersebut sebagai bagian dari perjalanan kita menuju masyarakat yang lebih adil.
Selain itu, Polda dan Bawaslu juga diharapkan untuk menelusuri sejumlah konten berbau provokasi, ujaran kebencian, serta saling caci maki di media sosial.
Fenomena ini bukan hanya ancaman bagi ketenteraman sosial, tetapi juga dapat merusak relasi antar warga masyarakat yang seharusnya harmonis. Oleh karena itu, langkah konkret untuk menghentikan atau memblokir konten-konten negatif di platform-platform seperti Facebook, TikTok, dan lainnya sangat penting agar tidak semakin menyebar dan memicu ketegangan.
Upaya untuk membersihkan ruang publik digital ini memang membutuhkan kolaborasi antara penegak hukum, pemerintah, dan masyarakat, agar kita bisa bersama-sama menjaga iklim demokrasi yang sehat.
Ketua Wilayah Pemuda Muhammadiyah Maluku Utara, Muhammad Fadly, dengan tegas mengimbau pasangan calon Sherly-Sarbin yang telah ditetapkan sebagai pemenang agar mengajak para pendukungnya untuk tidak menyebarkan ujaran kebencian, propaganda, atau membatasi hak-hak pihak lain dalam menyampaikan aspirasi. Tegasnya
“Kita perlu menjaga etika dalam berdemokrasi,” Ucapnya
“Karena ujaran yang tidak etis dapat memicu konflik yang berlarut-larut, merugikan semua pihak, dan menciderai esensi dari demokrasi itu sendiri.” Tambahnya
Ketika semua elemen masyarakat saling menghormati, terlepas dari perbedaan pilihan, maka akan tercipta suasana yang kondusif untuk dialog dan kolaborasi di masa depan.
Fadly juga berharap agar Gakumdu segera memproses segala dugaan pelanggaran pemilukada yang melibatkan ASN dengan transparan.
Dia menekankan pentingnya akuntabilitas dalam setiap langkah yang diambil, agar masyarakat tetap memiliki kepercayaan bahwa segala sesuatunya ditangani sesuai dengan prinsip keadilan.
Selain itu, memberikan informasi terkait perkembangan kasus-kasus tersebut secara terbuka adalah sebuah keharusan, demi mencegah spekulasi dan memperkuat legitimasi proses hukum yang sedang berlangsung.
Ia mengingatkan, “Dalam kontestasi pasti ada menang dan kalah. Mari kita hargai proses ini sebagai bagian dari demokrasi yang kita inginkan bersama, dan belajar untuk tumbuh dari pengalaman ini demi masa depan yang lebih baik.”
Peliput: Faisal
Editor: Faisal