MAHABARI Haltim– Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Halmahera timur hingga saat ini enggan memberikan pernyataan terkait dugan ilegal mining yang di lakukan PT. Forward Metrix Indonesia (FMI) di kecamatan wasile.
Pasalnya, Setelah persoalan perizinan PT. FMI mencuat tak satu pun anggota DRPD Haltim memberikan perhatian terhadap persoalan tersebut.
Anggota Komisi III dikabarkan lebih memlih menghabiskan anggaran perjalanan keluar daerah tepatnya di Kota Manado ketimbang mengurusi persoalan ilegal mining tersebut. Perjalanan Keluar daerah Sejumlah anggota DPRD ini dibenarkan oleh salah satu staf sekretariat.
” Komisi III sementara kegiata keluar daerah tepatnya di Manado,” Singkat Salah satu Staf Sekretariat DPRD.
Informasi yang dihimpun Mahabari.com, Jauh sebelum informasi dugaan ilegal mining ini mencuat di publik, sejumlah anggota Komisi III di sinyalir sudah lebih dulu melakukan pertemuan Khusus dengan pimpinan PT. FMI di Jakarta.
Informasi pertemuan khusus sejumlah anggota Komisi III DPRD dengan managemen PT.FMI tersebut turut di benarkan salah satu informan media ini saat di konfirmasi Wartawan.
“Ada pertemuan di Jakarta antara pihak PT.FMI dan Komisi III beberapa waktu lalu,” singkatnya.
Meski begitu, belum diketahui pasti apa yang dibahas para wakil rakyat dalam pertemuan bersama management PT. FMI.
Ketua komisi III DPRD Haltim, Slamet Priyatno di konfirmasi wartawan melalui Whatsap maupun telpon enggan memberikan jawaban bahkan kegiatan konfirmasi oleh awak media suda dilakukan berulang atas permasalahan PT.FMI namun Politisi PDIP itu memilih tidak merespon panggilan maupun menjawab pertanyaan Wartawan.
Peliput: Rian