MAHABARI, SANANA- Berbagai cara dapat dilakukan oleh masyarakat dalam menyambut dan memeriahkan Hari Raya Idul Fitri, salah satunya dengan menggelar acara pencak silat.
Hal ini yang dilakukan masyarakat desa Baleha, Kecamatan Sulabesi Timur, Kabupaten Kepulauan Sula, Propinsi Maluku Utara. Selain melakukan silaturahmi, makan-makan, kumpul bersama keluarga, teman-teman dan sanak saudara, pencak silat juga menjadi salah satu tradisi masyarakat setempat.
Desa Baleha merupakan salah satu desa yang paling sering menggelar pencak silat di setiap momen Hari Raya Idul Fitri maupun Hari Raya Idul Adha dan itu sudah dilakukan semenjak tahun 90-an dan sampai sekarang
Pencak silat yang digelar ini diikuti oleh 24 peserta lebih, semuanya anak-anak dari tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah Dasar (SD).
Pelatih Pencak Silat Gatot Upara mengungkapkan, pencak silat sudah dibuat ini bukan hanya silat dikampung, tetapi juga pernah membawa harum nama Kabupaten sebanyak tiga kali, mengikuti festival seni dan budaya tingkat Kabupaten, serta memeriahkan acara legu gam sebanyak dua kali utusan dari Baleha.
“Bukan hanya itu, kami juga punya semua murid yang sudah teruji dan terlatih, ada beberapa orang sudah pernah mengikuti seleksi dan ikut PPLP silat Nasional sebanyak lima orang yang diantaranya dua orang perempuan dan tiga orang laki- laki,” ungkapnya.
Kata dia, selain untuk menarik perhatian para Pengunjung dari kota maupun desa- desa tentangga, pencak silat juga diharapkan mampu melahirkan generasi- generasi yang cinta akan seni bela diri.
Sementara, Ode Upara yang merupakan salah satu pelatih pencak silat di desa Baleha juga berharap, agar Pemerintah Daerah juga turut memperhatikan serta meningkatkan pencak silat, sebab bela diri bukan hanya digelar saat ada momen seperti ini, tetapi bela diri itu selamanya tetap ada.
Peliput: Bowo
Editor: ZI