TERNATE Mahabari.com – Indonesia sebagai negara kepulauan yang indah ternyata menyimpan banyak duka yang dalam, khususnya terkait persoalan akses terhadap air bersih. Persoalan pulau-pulau kecil ini juga diangkat di dalam Forum Air Dunia ke-10 yang dihadiri kurang lebih 9.477 delegasi dari 104 negara.
Dalam High Level Panel (HLP 12) Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Island yang berlangsung di auditorium Medan, Bali International Convention Center.
Sehingga pulau-pulau kecil mendapat sorotan dalam kurang lebih 244 sesi forum WWF di Bali. Masalah ketahanan air di pulau-pulau kecil ini ,mendapat perhatian serius dalam sesi World Water Forum ke-10, Pada Selasa (21/05/24) kemarin.
Selain itu, Center of Excellence (CoE) berhasil dideklarasikan di WWF ke-10 di Bali sebagai Solusi untuk mengatasi masalah perubahaan iklim dan ketahanan air. Deklarasi ini merupakan deklarasi tingkat Menteri pertama sepanjang Sejarah. Indonesia patut berbangga dengan dideklarasikan center of excellence oleh menteri Basuki Hadimuljono dalam pergelaran World Water Forum ke-10 di Bali.
Center of Excellence adalah jawaban dari tantangan iklim dan ketahanan air di Indonesia. Salah satu prioritas dalam deklarasi ini adalah terkait pengelolaan sumber daya air terpadu di pulau-pulau kecil.
Balai Wilayah Sungai Maluku Utara sebagai unit pelaksana teknis dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR merespon deklarasi ini sebagai tonggak awal Maluku Utara untuk lebih memberikan perhatian khusus kepada pulau-pulau kecil yang rentan dengan perubahan iklim dan akses terhadap air bersih.
“Maluku Utara memiliki banyaknya pulau-pulau kecil yang sebagian besarnya masih terkendala akses air bersih. Dengan adanya deklarasi ini, kita berharap pada tahun ini program-program ketahanan air dapat di tingkatkan untuk menjawab persoalan tantangan perubahan iklim dan ketahanan air di pulau-pulau terpencil.” Ungkap Kalpin Nur, Kepala BWS Maluku Utara
Dalam World Water Forum, Kalpin Nur, yang didaulat sebagai Person in Charge (PIC) dalam sesi HLP17 di BNDCC, Bali. Mengatakan bahwa, Menurut data statistik tahun 2023, Provinsi Maluku Utara memiliki pulau sebanyak 1.474 pulau, Dimana terdapat 89 pulau yang dihuni dan 1.385 pulau yang tidak berpenghuni. Sebanyak 89 pulau yang dihuni 87% masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses air bersih.
Perhelatan World Water Forum ke-10 di Bali ini menjadi ajang Indonesia untuk tampil ke dunia internasional untuk membahas sekaligus merumuskan kebijakan tata kelola air dan isu-isu air secara global serta menjadikan Indonesia sebagai Center of Excellence of Water.
Sehingga ini harus menjadi perhatian agar 89 pulau atau sebanyak 87% yang berpenghuni di Maluku Utara mendapatkan akses Air bersih yang selama ini masih mengalami kesulitan.
Pemberian ini di rilis dari editor Humas Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara pada Senin (27/05/24)
Peliput: Faisal
Editor: Kibo