MAHABARI, TERNATE- Kujungan Kerja (Kuker) Wakil Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) di Maluku Utara dalam rangka melihat potensi besar dalam pembangunan industri baterai di Malut.
Hal ini diungkapkan, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Haikal mengatakan, karena dari industri baterai ini akan mamajukan Indonesia di era mendatang, ini berdasarkan dengan perkembangan zaman dan juga jenis bahan bakar minyak pasti akan habis nantinya.
“Saat ini kita sudah masuk di era listrik dan kendaraan listrik sudah menjadi pilar dari kemajuan negeri ini,” ungkapnya
Namun, Mohamad Haikal sempat kecewa karena saat pembuatan porsi hilirisasi untuk membuat bahan baku mineral justru investor asing datang ke Indonesia dengan membawa modal basar, sehingga BUMN masih kalah bersaing, sebab BUMN hanya bergantung modal Negara yang sampai saat ini Smelter industri baterai pun belum selesai dibangun.
Saat pertemuan dengan Direksi MIND ID, Haikal meminta agar sejumlah BUMN agar fokus masuk ke industri baterai ini, jangan kalah bersaing dengan investor asing.
Katanya, sudah ada PT. Tima, PT. Inalum, PT. Antam, dan PT. Buki Asam yang sudah dikonsolidasi Direksi MIND ID, Sehingga dirinya meminta agar bersatu untuk bisa secepatnya membangun smelter agar bisa menunjang program industri baterai dan elektrik filter.
“Mudah- mudahan Maluku Utara mendapatkan peran yang besar, sehingga kita semua mau berlindung untuk memperkuat barisan dari BUMN agar porsi produksi dari bahan bakunya maupun baterainya itu bisa kita tingkatkan,” harapnya.
Dia mengingatkan, kejadian sebelumnya, harga batu bara naik dan banyak yang tidak menyuplai ke Indonesia dan justru suplai keluar, sehingga ini harus ada campur tangan negara melalui BUMN.
Peliput: Faisal
Editor: ZI