MAHABARI, TERNATE- Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Ternate terus memberikan penguatan kepada orang tua dalam melakukan pengawasan kepada anaknya.
Hal ini berdasarkan penjelasan Kepala Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Ternate Marjori Amal mengungkapkan, saat ini jumlah data anak pengguna lem aibon di Kota Ternate kurang lebih ada sebanyak 20 anak, namun itu belum di data secara keseluruhan.
Sementara, Ketua Umum Puspaga Marliza Marsaoli mangatakan, saat melakukan pertemuan tertutup dengan anak pengguna lem aibon sebanyak 11 orang yang di dampingi orangnya.
“Dalam Pertemuan tertutup tersebut, dirinya meminta kepada orangtua bahwa kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada anak atas kenakalannya, namun kita harus melihat bahwa didalamnya harus ada orang tua, ada juga keluarga terdekat dan lingkungan yang menyebapkan anak menjadi seperti itu,” jelasnya.
Kata Marliza,berdasarkan data hasil investigasi yang dilakukan oleh puspaga bahwa anak merasa tidak diperhatikan oleh orang tua dan juga ada yang merasa orang tua mereka pilih kasih terhadap onggota keluarga yang lain. Untuk itu, inilah yang menyebabkan beberapa anak menggunakan lem untuk mehinghilakan rasa kesal mereka terhadap orang tua.
Selanjutnya, terkait anak putus sekolah Puspaga akan segera berkoordinasi bersama dinas Pendidikan Provinsi Maluku Utara untuk dapat membantu anak yang putus sekolah.
Lanjutnya, untuk hasil koordinasi, empat orang anak itu akan meminta agar di pindahkan dari sekolah lama karena keempat anak tersebut meras tidak lagi nyaman.
Peliput: Faisal
Editor: ZI