Home / Lokal / Redaksi

Kamis, 1 September 2022 - 11:17 WIT

Wali Kota Inisiasi Bangun Museum Bawah Laut Sebagai Destinasi Unggulan di Tidore



MAHABARI, TIDORE– Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dan Universitas Indonesia (UI) menggelar audiensi bersama Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI di Kantor Bakamla RI, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim serta Dosen Fakultas Ilmu Adminisitrasi UI Dr. Rachma Fitriati didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Hamid Abd. Latif diterima langsung oleh Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia beserta jajaran.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim menyampaikan, pihaknya kini tengah gencar melakukan sosialisasi dan promosi perihal wisata laut berkelas dunia yang menjadi destinasi unggulan Kota Tidore Kepulauan untuk Membangun Daya Saing Daerah.

Ali juga sedang menginisiasi pembangunan museum atau situs bawah laut mengingat banyaknya potensi wisata bahari yang dapat mengangkat pariwisata Maluku Utara ke kancah Internasional.

“Saat ini kami sedang menggagas pembangunan museum bawah laut dimana nantinya akan diperlihatkan berbagai barang peninggalan sejarah. Seperti kita tahu bahwa Tidore memiliki sejumlah warisan budaya bawah air yang jika dikembangkan, saya optimis akan menjadi wisata bahari internasional,” kata Ali.

Baca Juga  Bawaslu Haltim Ajak Masyarakat, OKP dan Media Sinergi Awasi Pemilu

Dirinya mengungkapkan, di Tidore terdapat begitu banyak potensi wisata bahari dan wisata sejarah yang dapat dibangun di bawah laut.

Lanjut Ali, setelah ditemukannya peninggalan bawah laut seperti situs Soasio, Situs Tongowai serta keberadaan beberapa landmark bersejarah seperti Istana Kesultanan, Masjid, Makam, Dermaga dan Jembatan Kesultanan Tidore.

“Lebih dari itu, dulu di perairan Tidore itu ada Meriam portugis buatan Macao yang dibuat oleh pembuat Meriam portugis terkenal yaitu Manuel Tavare. Meriam dan puluhan guci peninggalan Kapal Spanyol yang tenggelam abad ke-16 ini, itu sudah diangkat ke daratan tahun 1990an. Sayangnya, guci-guci tersebut kurang mendapat atensi dari wisatawan, terlebih disimpan begitu saja di gudang milik Pemkab Halmahera Tengah,” ungkapnya.

“Saya bersama Pak Wali Kota Tidore Kepulauan menyampaikan ke Pak Bakamla terkait bagaimana membangun sinergitas dan kolaborasi antara Pemkot Tidore Kepulauan dengan Bakamla untuk membuat sebuah sistem keamanan dan keselamatan laut yang baik di perairan Tidore, terutama terkait dengan pengamanan situs Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) peninggalan Spanyol pada abad 16,” ujar Rachma Fitriati di Aula kantor Bakamla.

Baca Juga  SSB Bina Taruna Halut Siap Berlaga Pada Turnamen Nasional Usia Dini di Makassar

Rachma Fitriati, sebagai seorang akademisi dirinya menaruh perhatian besar terhadap Daya Saing Daerah berpendapat, andaikan guci-guci ini dikembalikan ke dasar laut pada tempat temuannya semula situs peninggalan bawah laut di Kelurahan Tongowai, maka guci-guci ini akan menjadi obyek wisata selam yang unik dan menarik, karena tidak ditemukan di lokasi penyelaman lainnya di Indonesia.

Bahkan, Rachma mendorong Pemkot Tidore Kepulauan membangun Museum Bawah Laut, dengan dukungan dari Pemerintah Pusat, Kemenko Maritim dan Investasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jika Museum Bawah Laut ini terwujud, maka Kota Tidore Kepulauan akan menjadi obyek wisata mendunia karena unik dan langka.

Menanggapi hal itu, kepala Bakamla Aan Kurnia menyambut baik serta mendukung rencana Pemkot Tidore Kepulauan untuk membangun Museum Bawah Laut tersebut.

Bahkan, Aan mengungkapkan, pihaknya bersedia untuk kerjasama membangun Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) di Tidore Kepulauan.

Baca Juga  Dukung Pelayanan, Kota Tidore Tambah 1 Unit Mobil Damkar dan 10 Unit Motor Sampah

“Saya apresiasi Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim yang telah melibatkan Bakamla dalam pengamanan dan keselamatan laut, dan itu sejalan dengan PP 13 tahun 2022 bahwa leading sektor keamanan laut adalah Bakamla,” ungkap Aan.

Sebagai informasi, Kota Tidore Kepulauan memiliki potensi menyelam yang sangat unik dengan peninggalan situs bersejarahnya. Temuan situs peninggalan bawah laut di Kelurahan Soasio dan Tongowai serta keberadaan beberapa landmark bersejarah di Tidore termasuk situs Barang Muatan Kapal Tenggelam, yaitu Kapal Trinidad.

Kapal tersebut merupakan 2 dari 5 armada kapal Spanyol yang dipimpin Ferdinan Magellan- Juan Sebastian Elcano dalam Ekspedisi Menjelajahi Bumi yang Pertama (Circumnavigation of the Earth) di Pantai Rum merupakan bukti fisik dari peran penting Tidore sebagai Kosmopolis Rempah Nusantara dan satu titik sentral dalam jaringan pelayaran dan perdagangan intemasional di Jalur Rempah dan Jalur Sutra Laut yang menghubungkan Dunia Timur dan Barat serta berkontribusi besar bagi Sejarah Maritim Indonesia dan dunia.

Peliput: Kru
Editor: ZI


Baca Juga

Lokal

Ketua DPRD Kota Ternate Sesalkan Kenaikan Secara Sepihak Tarif Angkutan Umum

Redaksi

Dinsos Tidak Tahu Jumlah Lembaga Pengelola Dana Umat di Kota Ternate

Budaya

Pencak Silat Jadi Tradisi Masyarakat Desa Baleha di Hari Raya Idul Fitri

Lokal

1.317 Pegawai Non-ASN Pemda Halut Diusulkan Untuk Ikut Seleksi PPPK

Redaksi

Ini Perjalanan Karir Diandra Ariesta Pieter Atlet Peraih Mendali Emas di Sea Games

Hukum

Lebih Mendekatkan Diri Kepada Masyarakat, Polres Haltim Gelar Jum’at Curhat

Politik

Hadirnya Satgas Dana Desa Dinilai “Menguras” APBD dan Berbau “Politik”

Redaksi

GPM Malut Desak Polda dan Kejati Usut Dugaan Kasus Korupsi Proyek Air Bersih di Taliabu