TERNATE, Mahabari.com – Seorang konsumen bernama Dewi Lameda mengaku dirugikan akibat dugaan penipuan promo kredit yang dilakukan oleh oknum sales dari PT. Nusantara Surya Sakti (NSS) Cabang Kota Ternate. Perusahaan tersebut berlokasi di Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan.
Dewi menjelaskan, kasus bermula ketika dirinya ditawari promo potongan satu bulan angsuran dari total tenor 12 bulan jika membeli sepeda motor secara kredit.
Tertarik dengan tawaran itu, ia kemudian membeli satu unit sepeda motor Honda Genio secara kredit dengan uang muka sebesar. Rp 3.200.000 dan angsuran bulanan sebesar. Rp 2.108.000.
Setelah menyelesaikan pembayaran selama 11 bulan, Dewi merasa kewajibannya telah lunas sesuai informasi promo yang disampaikan oleh sales.
Namun, saat dirinya menghubungi pihak perusahaan PT. NSS untuk meminta dokumen kendaraan, ia justru diminta untuk melakukan pembayaran angsuran ke-12.
“Saya merasa sudah lunas karena janji promo potongan satu bulan dari sales. Tapi saat saya minta STNK dan BPKB, mereka bilang masih ada satu angsuran yang belum dibayar,” kata Dewi saat dikonfirmasi, Rabu (21/05/2025).
Dewi menambahkan, saat mencoba menelusuri siapa sales yang menangani proses pembelian, pihak PT. NSS menyatakan bahwa sales tersebut telah mengundurkan diri.
Pihak PT. NSS kemudian menghubungi Dewi dan meminta bukti percakapan terkait promo tersebut.
“Selamat sore Bu, saya dari diler Honda NSS Ternate mau konfirmasi mengenai tenor atau angsuran motor yang Ibu rasa mendapatkan promo potongan 1 bulan. Tolong segera dilengkapi bukti chat dengan sales atau bukti apapun yang mengarah ke promo tersebut agar bisa segera kami tindak lanjuti. Terima kasih,” tulis salah satu karyawan PT. NSS melalui pesan WhatsApp.
Dewi mengaku tidak memiliki bukti karena seluruh penjelasan dilakukan secara lisan, baik lewat telepon maupun secara langsung saat pengambilan motor.
“Kalau saya tahu akan dipersulit seperti ini, tentu saya akan rekam percakapannya. Tapi karena saya percaya ini diler resmi, saya tidak menyangka akan begini,” ujarnya.
Ia juga menyesalkan pihak PT. NSS yang dinilai tidak memiliki sistem dokumentasi internal yang jelas terkait aktivitas sales mereka.
“Pihak diler seharusnya tahu siapa yang menangani saya, mulai dari input data, survey, hingga pengantaran motor. Kok bisa mereka tidak tahu siapa pegawainya sendiri?” tambah Dewi.
Menanggapi keluhan tersebut, pihak NSS menyatakan bahwa mereka masih membahas kasus ini dengan kantor pusat. Keputusan terkait angsuran ke-12, apakah akan diputihkan atau tetap dibayar, masih menunggu konfirmasi lebih lanjut.
“Untuk kasus ini sedang kami bicarakan dengan kantor pusat. Nanti akan kami infokan kembali apakah satu angsuran tersebut akan diputihkan atau tetap harus dibayar. Terima kasih,” ujar karyawan PT. NSS dalam pesannya.
Dewi berharap ada penyelesaian dari pihak perusahaan bertanggung jawab atas promosi yang ditawarkan melalui sales mereka.
“Baik kak, terima kasih. Saya tunggu berita baiknya,” tutup Dewi.
Peliput: Faisal
Editor: Faisal