Home / Home

Kamis, 13 Juli 2023 - 10:17 WIT

Keberangkatan Sejumlah Pimpinan OPD Kota Ternate Ke Kota Makassar Menuai Kritik Dari Ekonom Malut


Ilustrasi

Ilustrasi


Mahabari,Ternate– Walikota Ternate M. Tauhid Soleman mengikuti Rapat Kerja Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2023 dipusatkan di Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam keberangkatan Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman ini juga didampingi Ketua TP PKK, Marliza Marsaoly.

Agenda Apeksi 2023  ini dikabarkan ada sebagian besar pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Ternate, Maluku Utara juga diketahui ramai-ramai turut ikut bertolak ke Kota Makassar.

Sejumlah Pimpinan OPD yang diketahui  ke Kota Makassar di antaranya, Kepala Bappelitbangda, Rizal Marsaoly, Kepala Dinas Pertanian, Thamrin Marsaoly, Kepala BKPSDM Samin Marsaoly, Kepala Dinas PUPR, Rus’an M Nur Taib, Kepala BPKAD, Abdullah HM Saleh, Kepala Dinas Perhubungan, Mochtar Hasyim, Kepala Satpol PP, Fhandi Mahmud, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Syafei Muhammad, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Hadi Hairuddin.

Baca Juga  Ketua Wilayah Pemuda Muhammadiyah Bakal Kawal Program Pemerintah Daerah

Keberangkatan sejumlah pimpinan OPD ke Kota Daeng ini mendapat kritikan dari akademisi sekaligus ekonomi Malut, Dr. Mukhtar .A Adam.

Muchtar pada awak media mengatakan, bahwa pemerintah sebagai pemangku kebijakan jangan menghabiskan uang rakyat hanya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Karena di sisi lain, berbagai persoalan warga di Kota Ternate yang nanti tak menjadi fokus lagi.

Pemilihan Pejabat Daerah berdasarkan garis samenda menjadi akumulasi dari pemerintahan ramean, artinya itu model pemerintahan kekerabatan yang lebih fokus pada pesta bersama.

Baca Juga  Netralitas Pemilu 2024, Polri Minta Masyarakat Taksebarkan Isu Hoax

“Coba dilihat saja dalam acara Asosiasi Pemerintah Kota yang diselenggarakan di Kota Makassar, itu adalah forum para wali kota, bukan forum para kadis-kadis. Kan tidak ada urgensi atau hal paling penting sehingga mengharuskan para pejabat diikutkan dalam pemerintahan ramean,” tukasnya, Rabu (12/07/2023).

Model pengelolaan pemerintahan ramean, ujar Mukhtar, cenderung lebih memanfaatkan uang rakyat buat senang -senang  para pejabat ramean. Cara ini bisa menurunkan tingkat kepercayaan rakyat kepada Wali kota Ternate.

“Tauhid Soleman semestinya mampu keluar dari jebakan kabinet ramean yang cenderung membuat acara ramean tapi problem dasar pemerintah kota tidak terkelola secara baik,” tegasnya.

Baca Juga  Pimpin Apel Gabungan, Wali Kota Minta OPD, Camat, Lurah dan Kades Sukseskan Sail Tidore 2022

DPRD sebagai perpanjangan tangan dari rakyat, harus membuat pertanyaan kritis kepada wali kota dalam pengelolaan model pemerintahan ramean yang dipandang tidak efektif dan efisien.

Struktur APBD Kota yang alami jebakan defisit jangka pendek dengan sudah  memasukkan rancangan perda untuk PKBU dalam pembangunan rumah sakit kurang lebih senilai Rp1.6 triliun.

“Ini bagian yang tak terpisahkan akibat dari model pemerintahan ramean yang dipertunjukkan dalam mengelola uang  warga kota atas amanah yang diberikan kepada Tauhid,” pungkas Mukhtar. (Red/Alun)


Baca Juga

Home

Mahasiswa Korban Tenggelam di Dorpedu, ditemukan

Home

Ini Empat Prodi Di UMMU Ternate Yang Paling Diminati Camaba
IPEMI Cabang Ternate Lakukan Foto Bersama Anak-anak Pondok Pesantren Hafiz Qur'an Gambesi.

Headline

Jelang Idul Fitri, IPEMI Kota Ternate Salurkan Peket Sembako Ke Panti Asuhan Dan Pondok Pesantren

Home

Hasil Survey AAN, Benny Laos Duduki Peringkat ketiga

Hedline

Bakar Sampah Dihalaman, Satu Unti Rumah Sewaan Ludes Dilahap Api

Home

Komisi II Dorong Pemkot Ternate Setarakan Gaji PTT Sesuai Sandar UMP

Hedline

Peringati Hari Sumpah Pemuda Ke 95 UPT Kemen PUPR Gelar Upacara Bendera Di Balai Wilayah Sungai Maluku Utara

Home

LPKA Ternate Belum Terima Surat Remisi 17 Agustus