MAHABARI, HALUT- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Halmahera Utara (Halut) menilai bahwa Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang dijual di SPBU dalam tiga bulan terakhir selalu mengalami kelangkaan.
Hal ini disampaikan, Ketua Komisi I DPRD Halut Irfan Soekonae kepada Mahabari.com, Selasa (28/6/2022) mengungkapkan, SPBU selalu saja dijaga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Halut tetapi saja masih kecolongan.
Dia menilai, jika Satpol-PP Halut tidak serius saat bertugas mengawasi SPBU yang menjual BBM bersubsidi jenis Pertalite, padahal itu sudah disampaikan jika yang bisa membeli BBM subsidi jenis Pertalite hanya kendaraan motor dan mobil penumpang plat kuning.
“Banyak kendaraan roda empat yang sudah memodifikasi tangki kendaraan untuk mengantri di SPBU agar bisa mengambil BBM jenis Pertalite dalam jumlah banyak, dan hal ini justru tidak bisa dicegat oleh petugas Satpol-PP yang berjaga di SPBU,” ungkapnya.
Menurutnya, padahal kuota yang diberikan Pertamina ke SPBU Halut sudah sesuai kuota, tetapi karena tidak ada pengawasan yang baik, sehingga kuota selalu dirasa kurang dan selalu saja antrian panjang selalu terlihat di SPBU.
DPRD akan segera memanggil instansi terkait untuk meminta penjelasan terkait kelangkaan BBM bersubsidi jenis Pertalite.
Dirinya mengingatkan, agar SPBU tidak melayani pembeli BBM bersubsidi dengan menggunakan gelon, sebab hal ini selalu meresahkan masyarakat ketika mengisi BBM di SPBU, dan bukan hanya gelon tetapi saat ini ada yg membeli BBM jenis Pertalite dengan menggunakan kantong plastik ukuran besar agar bisa menampung dalam jumlah banyak.
“Jika terbukti bahwa SPBU ada main, maka DPRD akan menindak tegas dan juga meminta TNI dan Polri untuk mengawasi langsung di SPBU,” tegasnya.
Peliput: Jasman
Editor: ZI