MAHABARI, TERNATE- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia menggelar pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah untuk pertama kalinya dengan menumpang KRI Dewaruci.
Ada 160 orang pemuda dan pemudi Laskar Rempah dari 34 provinsi di Indonesia yang tergabung dalam Muhibah Budaya Jalur Rempah ini melalui hasil tahapan seleksi.
Setelah tiba di Ternate, Pemuda dan Pemudi ini terlihat begitu antusias dalam melakukan napak tilas ke titik jalur perdagangan rempah nusantara, jalur yang sudah dilalui sebelumnya yaitu Surabaya, Makassar, Bau- Bau, Buton, dan saat ini di Ternate setelah itu rombongan akan melanjutkan ke Tidore untuk bermalam, setelah rute dari Tidore rombongan akan meneruskan ke Banda dan Kupang.
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid saat di konfirmasi mengatakan, tujuan perjalan menelusuri jalur rempah ini dilakukan untuk memperkuat riset mengenai rempah, sehingga bukan hanya atraksi wisata yang ditampilkan.
Ini juga untuk mengembangkan kekayaan rempah yang dijadikan berbagai macam keperluan pangan dan obat-obatan kesehatan serta memperkenalkan kepada anak-anak akan kekayaan maritim Indonesia yang berada di timur Indonesia.
Menurutnya, Kemendikbud Ristek sudah melakukan kerjasama dengan
Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia (BRIN) untuk pengembangan rempah yang ada di Indonesia.
“Saya juga sudah berdiskusi dengan Wali Kota Ternate untuk pengembangan riset pemanfaatan tanaman pala dan cengkeh, dan ini merupakan langkah penting yang dilakukan Pemkot Ternate untuk mendapatkan dukungan Kemendikbud Ristek,” ungkapnya.
Dengan adanya pengembangan ini, tentu hasil rempah pala dan cengkeh dapat dikelola menjadi bahan pangan, obat-obatan dan produk lainnya serta ini akan menjadi produk lokal dan nanti bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat di Kota Ternate.
Peliput: Faisal
Editor: ZI