MAHABARI, TERNATE- Belum sampai sebulan kenaikan harga BBM jenis Pertamax dari harga Rp 9.000 menjadi Rp 12.750 membuat sebagian besar pelaku usaha dan supir angkot menjerit. Sehingga pada senin, (11/4/2022) lalu memicu aksi besar-besaran serentak yang terjadi di seluruh Indonesia.
Namun, kini pernyataan dari Menteri Energi Dan Sumber daya Mineral (ESDM) Indonesia, Arifin Tasrif. Berdasarkan sumber yang dilansir dari kanal YouTube TVOneNet yang mengisaratkan bahwa adanya kenaikan BBM jenis Pertalite dan Solar juga penyesuaian tarif listrik.
“Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi konsumsi BBM sebagai strategi jangka pendek untuk mengurangi konsumsi BBM dan tekanan APBN di sektor tenaga listrikan,” ungkap Arifin.
Kata dia, beberapa langkah-langkah strategi dalam mengatasi kenaikan harga minyak dunia yang akan kami lakukan baik jangka pendek maupun jangka panjang adalah.
Langkah pertama yang diambil Kementerian ESDM menghadapi dampak kenaikan harga minyak dunia, adalah menjaga ketersediaan pasokan BBM.
“Dalam jangka pendek menjaga ketersediaan pasokan dan distribusi BBM khususnya pada periode Ramadan dan Idul Fitri,” ujarnya.
Kementerian ESDM, kata dia, juga melakukan pengawasan dan penindakan penyalahgunaan BBM, serta memaksimalkan fungsi digitalisasi SPBU.
Selain itu juga Kementerian ESDM mengusulkan perubahan kuota jenis BBM tertentu, yaitu jenis BBM tertentu (JBT) minyak solar, JBT minyak tanah dan jenis BBM khusus penugasan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite, serta penyesuaian harga BBM non subsidi sesuai keekonomian yang pasarnya menengah ke atas.
Sedangkan dalam jangka menengah dan panjang, Kementerian ESDM akan melakukan pengamanan, yaitu dengan peningkatan cadangan operasional menjadi 30 hari yang sebelumnya 21 hari.
Juga dilakukan manajemen stok secara jangka panjang, optimalisasi campuran bahan bakar nabati dalam solar, penyesuaian harga minyak solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti, antara KBLBB, bahan bakar gas, bioetanol, maupun kompres natural gas.
Penulis : Faisal
Editor : Uji