TERNATE Mahabari.com – Mewakili Wali Kota, Plt. Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Taufik Jauhar, secara resmi membuka pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Pulau Moti pada hari Kamis, (13/02/25).
Musrembang kali ini mengusung tema “Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Infrastruktur Dasar Pada Wilayah Bahim, Kemudahan dan Keadilan Dalam Memperoleh Energi Optimalisasi Jaminan Perlindungan Kerja Rentan.”
Dalam sambutan Wali Kota yang dibacakan oleh Taufik Jauhar, ia menekankan bahwa Musrenbang merupakan platform yang disediakan oleh pemerintah bagi masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses perencanaan pembangunan, dimulai dari tingkat kelurahan.
Pelaksanaan Musrenbang Kelurahan sendiri telah dimulai pada 15 Januari hingga 25 Januari 2025.
“Musrenbang adalah saluran bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan pembangunan di wilayah mereka,” ujar Taufik.
Ia juga merujuk pada Pasal 94 ayat (5) dari Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 yang mengatur tentang tata cara perencanaan pembangunan daerah, dengan tujuan untuk:
- Membahas dan menyepakati usulan rencana kegiatan pembangunan kelurahan yang akan menjadi prioritas di wilayah kecamatan.
- Membahas dan menyepakati kegiatan prioritas yang belum tercakup dalam pembangunan kelurahan.
- Menyepakati pengelompokan kegiatan prioritas berdasarkan fungsi Perangkat Daerah Kota Ternate.
“Hasil musrenbang di kecamatan akan dijadikan masukan untuk penyusunan rancangan Rencana Kerja Perangkat Daerah tahun perencanaan 2026,” jelasnya.
Taufik menambahkan bahwa tahun 2025 merupakan masa peralihan kepemimpinan menuju kebijakan baru, di mana kita akan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk periode 2025-2029.
“Oleh karena itu, kita perlu menyelaraskan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan agar tetap sesuai dengan visi jangka panjang daerah yang telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2024 tentang RPJPD Kota Ternate Tahun 2025-2045 serta menyesuaikan dengan arah kebijakan pemerintahan yang baru,” terangnya.
Pada masa transisi ini, Taufik juga menyampaikan tantangan yang harus dihadapi bersama, termasuk menjaga kesinambungan program pembangunan yang sudah berjalan, serta mengakomodasi kebijakan baru tanpa mengabaikan komitmen terhadap rencana pembangunan sebelumnya.
“Kami perlu mengoptimalkan efektivitas anggaran selama masa transisi dan meningkatkan koordinasi antara sektor-sektor serta pemangku kepentingan agar perencanaan pembangunan menjadi lebih sinergis dan berorientasi pada hasil,” jelasnya.
Wali Kota juga memberikan apresiasi kepada pelaksanaan Musrenbang tingkat Kelurahan yang telah dilakukan, di mana partisipasi masyarakat di Kecamatan Moti telah menghasilkan 192 Daftar Usulan.
“Usulan tersebut terdiri dari Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam dengan 50 usulan, Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah dengan 70 usulan, serta Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia dengan 72 usulan,” tambah Taufik, mengutip sambutan yang disampaikannya sebagai Kepala Bappelitbangda.
Peliput: Faisal
Editor: Faisal