Home / Headline

Rabu, 6 September 2023 - 10:59 WIT

PAD Halut Makin Buruk Tak Ada Kemandirian Fiskal



Aji Deni : Ada Potensi Dugaan Korupsi di PAD

TOBELO-Mahabari.Com, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Halmahera Utara (Halut), makin buruk. Disenyalir Pemerintah Daerah tidak memiliki kemandirian Fiskal untuk mendongkrak PAD disejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Pasalnya Kinerja OPD tidak menghasilkan PAD yang maksimal bisa berdampak pada stabilitas APBD. Betapa tidak PAD Halut ditargetkan Rp 150 Miliar pada APBD 2023, namun baru Rp 30 Miliar terserap di penghujung tahun 2023. Ini membuktikan bahwa kinerja OPD sangat lemah dalam menggarap sumber PAD.

Baca Juga  Pengurus Korkom IMM 22024-2024 Resmi Dilantik 

Hal itu mendapat sorotan dari Akademisi Dekan Fakultas Sospol Universitas Muhammadiyah Maluku Utara Dr. Aji Deni.

“Belum ada Kemandirian Fiskal bagi Pemda Halut untuk mendongkrak PAD Halut” Ujar Dr Aji Deni Rabu (06/09).

Menurut Mantan Komisioner KPU Provinsi Malut Aji Deni mengatakan, kondisi PAD yang tidak mencapai target maksimal itu, harusnya menjadi perhatian penuh DPRD Halut. Perhatian itu, DPRD membuat langka berani mempertanyakan sejumlah OPD yang tidak inovasi menggarap PAD.

Baca Juga  TAPD Pemda Halut Bakal Rapat Bersama Kontraktor Bahas Pembiayan Paket Proyek

“Harus DPRD panggil kadis keuangan minta data dan pertanyakan SKPD yg diharapkan menghasilkan pendapatan asli Daerah itu kenapa tidak maksimal? Ada apa ini?,” tegasnya.

Lanjut Dr Aji Deni menjelaskan berdasarkan hasil kajian kompas tahun 2021 menyimpulkan bahwa daerah yang tidak mencapai kemandirian fiskal, daerah itu dugaan ada potensi berlangsungnya korupsi.”kemandirian yang dimaksudkan adalah bahwa daerah tidak bergantung ke pusat dengan mengharapkan DAU dan DAK.” Bebernya.

Baca Juga  Kedatangan Paslon Capres Cawapres Amin di Malut Tunda Januari 2024

Menurut Aji bahwa daerah harus mampu  memaksimalkan PAD, menciptakan sistem pungutan yang transparan agar terhindar dari dugaan praktek korupsi.

“Hasil kajian KOMPAS 2021 itu memberikan sebuah gambaran bahwa tidak menutup kemungkinan kecilnya pencapaian target PAD tidak selamanya disebabkan oleh menurunnya penerimaan, namun bisa saja penerimaan yg besar tp ada dugaan penyalahgunaan di saat pemungutan sehingga hasilnya justru tidak maksimal.” Akhirinya.

Peliput Kibo


Baca Juga

Headline

HMI Ternate, Tauhid Soleman Gagal Total! Sebagai Walikota

Headline

Hasil Pleno PPK Bassam-Helmi Unggul di 23 Kecamatan Halsel

Headline

Helmi Umar Muchsin: Apresiasi ke Forum Dalam Kontribusi Perumusan RKPD

Headline

Anak 15 Tahun Sering Mimisan Usai Dianiaya Oknum Polisi

Headline

Haji Robert Sediakan Hotel Untuk Warga Terdampak Banjir Bandang, Amiruddin: ini Soal Kesehatan

Headline

PW Muhammadiyah Malut Bentuk Tim Investigasi Dugaan Ijazah Palsu Bupati Halsel.

Headline

NHM dan Kementrian ESDM Kolaborasi Agreditasi Program Pelatihan

Headline

KPK Lakukan Diskusi Kajian Identifikasi Korupsi SIHREN SOPHI inPLUS di RSUD CB