MAHABARI, HALTIM– Puluhan sopir lintas di Kecamatan Maba Selatan, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara akhirnya melakukan aksi mogok sebagai bentuk protes terhadap Dinas Perhubungan (Dishub) Haktim dan Organisasi Angkutan Darat (Organda).
Kepada Mahabari.com Koordinator Sopir Lintas Maba Selatan Wahidin Karim menjelaskan aksi mogok ini terpaksa dilakukan lantaran penyesuaian harga tarif angkutan darat dari Maba Selatan- Kota Maba dan sebaliknya yang ditetapkan Dishub dan Organda dinilai merugikan sopir.
Dijelaskannya, tarif yang ditetapkan Rp. 70 ribu berdasarkan harga BBM di SPBU tidak harus dijadikan dasar, sebab pelayanan BBM di SPBU Bicoli tidak maksimal, karena dalam sebulan pelayanan SPBU hanya berjalan kurang lebih 6 hari.
“Selebihnya 26 hari kami sopir Maba Selatan harus menggunakan BBM di pengecer dengan harga Rp. 18 ribu per liter. Ini yang harus dipertimbangkan Dishub dan Organda dalam penetapan penyesuaian tarif,” jelas Wahidin, di sela-sela aksi mogok yang berlangsung di pertigaan Desa Gotowasi, Senin (19/9/2022).
Wahidin bersama rekan-rekan sopir mengaku kecewa terhadap Dishub dan Organda yang tidak melibatkan sopir- sopir Maba Selatan saat rapat penyesuaian tarif yang berlangsung di Kantor Dishub pada tanggal 13 September 2022 kemarin.
“Seharusnya kami ikut dilibatkan, karena kami yang lebih tahu kondisi di Maba Selatan, untuk itu harga tiket dari Maba Selatan ke Kota Maba harus Rp. 80 ribu tidak ada alasan dan jika Dishub tidak merespon maka kami akan melakukan aksi mogok hingga waktu yang tidak ditentukan,” ancamnya.
Terpisah, Ketua Organda Kota Maba Suhardi Koromo saat dikonfirmasi menjelaskan, dirinya tidak mengetahui soal penyesuaian harga tarif yang ditetapkan oleh Dishub dengan alasan tidak mendapatkan undangan dari Dishub.
“Saya belum bisa berbicara banyak, karena sampai saat ini saya tidak terima undangan dari Dishub,” kata Suhardi.
Dia meminta, agar Dishub segera menindaklanjuti tuntutan para sopir Maba Selatan demi pelayanan penumpang, sebab aksi yang dilakukan para sopir- sopir ini menyebabkan aktifitas masyarakat ikut terhambat.
“Sesegera mungkin, Dishub segera tindaklanjuti tuntutan para sopir, agar kesulitan aktifitas masyarakat melalui moda transportasi tidak berlarut- larut,” pintanya.
Amatan wartawan, akibat dari aksi mogok ini membuat puluhan warga yang hendak ke Kota Maba terpaksa harus menggunakan kendaraan roda dua serta ada juga yang terlantar karena tidak mendapatkan kendaraan, aksi yang berjalan tertib ini di kawal langsung Anggota Polsek Maba Selatan.
Peliput: Rian
Editor: ZI