MAHABARI, TERNATE – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Maluku Utara periode 2022- 2024 resmi dilantik Ketua Umum DPP IMM Abd. Musawir Yahya, Minggu (3/7/2022).
Pelantikan dan Rapat Kerja DPD IMM Maluku Utara Priode 2022- 2024 dengan tema “Meneguhkan Kemandirian untuk Maluku Utara Berkemajuan” yang dilaksanakan di ruang Aula kantor Wali Kota Ternate.
Ketua Umum DPD IMM Malut periode 2022- 2024 Usman Mansur mengatakan, setelah pelantikan dan raker ini, DPD IMM Malut telah merancang agenda- agenda strategis kedepan sesuai dengan visi dan misi organisasi.
“Kami dan teman- teman pengurus akan merancang agenda- agenda kedepan sesuai dengan visi dan misi organisasi itu sendiri,” ujar Usman.
Untuk itu, dalam waktu dekat ini, agenda terpenting DPD IMM Malut yaitu kembali membangun konsolidasi organisasi serta merapikan seluruh cabang- cabang di semua Kabupaten dan Kota di Maluku Utara.
Selain konsolidasi organisasi, DPD IMM Malut juga akan melakukan perkaderan dan mendirikan komisariat baru di kampus Universitas Bumi Hijrah Sofifi.
Sementara, Ketua Umum DPP IMM Abd. Musawir Yahya menjelaskan, tujuan dari rapat kerja ini harus sesuai dan tepat sasaran serta nanti program- program kerja yang di desain harus berdasarkan analisis dan kebutuhan masyarakat.
Dirinya meminta, agar DPD IMM Malut menghindari konflik organisasi, karena hal inilah yang membuat IMM tidak produktif selama ini, jadi selama konflik selalu di rawat, maka itu ada kecenderungan pengurus akan melupakan program yang sesungguhnya itu baik untuk organisasi.
“Kurangi konflik organisasi, kita harus memperjelas tujuan organisasi, dan mari bergerak bersama untuk mengawal kepentingan Maluku Utara kedepan, yang jelas namanya saja demokrasi, memang masing- masing punya pekiran dan kepentingan masing-masing, tetapi kepentingan organisasi yang harus diutamakan,” harap Ketum DPP IMM.
Menurutnya, konflik karena sesuatu pelanggaran di organisasi bisa menyebabkan serta memunculkan saling hujat, jika konflik hanya masalah teknis saja maka tidak perlu terlalu di besar- besarkan sebab akan berdampak bagi organisasi.
“Penyelesaian konflik yang paling utama adalah samakan dulu perspektif dalam diri bahwa kita semua sama- sama berjuang dalam organisasi, sehingga tidak ada yang menang dan kalah dalam kompetisi, yang kalah juga punya kontribusi dalam sejarah organisasi dan yang menang harus merangkul untuk sama- sama bergerak dan berjuang untuk IMM,” ucap Abd. Musawir Yahya.
Peliput: Fahrun
Editor: ZI