TERNATE Mahabari.com – Aliansi Mahasiswa Maluku Utara (AMMU) menggelar aksi demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap dihalaman kantor DPRD kota Ternate dan kantor Walikota Ternate pada Senin (24/2/2025).
Dalam aksi tersebut, aliansi mahasiswa menuntut DPRD kota Ternate untuk merespons kemarahan rakyat terkait berbagai kebijakan Prabowo-Gibran yang dianggap tumpang tindih. Beberapa isu yang diangkat meliputi INPRES No. 1, program Makan Bergizi Gratis (MBG), kelangkaan gas, UUPA, revisi UU Minerba, hingga peran multifungsi TNI-POLRI.
Aliansi Indonesia Gelap juga menekankan pentingnya untuk tidak mengubah undang-undang demi kepentingan oligarki.
Termasuk dalam perdebatan tersebut adalah Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2025 yang berpotensi memangkas anggaran di berbagai sektor pendidikan. Agar efisiensi anggaran yang diproyeksikan sebesar Rp 14,3 triliun dari total pagu Rp 56,6 triliun tidak berujung pada pengurangan kualitas pendidikan di perguruan tinggi, SD, SMP, dan SMA.
Terpisah, saat dikonfirmasi oleh awak media, Wakil Ketua DPRD Fraksi Partai Gerindra, Jaminan Kolengsusu, menyayangkan aksi mahasiswa yang menggunakan tagline Indonesia Gelap.
“Tagline Indonesia Gelap ini jangan sampai disalahartikan oleh masing-masing individu,” tegasnya, mengingat bahwa setiap individu memiliki pendapat dan pemikiran sendiri.
Ia juga menambahkan, kebijakan Presiden Republik Indonesia mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki dampak positif bagi masyarakat, karena bahan makanan yang digunakan berasal dari daerah setempat dan memberikan nilai ekonomi.
Selin itu juga. Kebijakan presiden terhadap efisiensi anggaran itu tidak menyentuh ke pendidikan. Sehingga dirinya mendukung penuh terhadap program itu.
Namun saat dikonfirmasi terkait hilangnya program beasiswa. Jaminan menegaskan bahwa tidak ada program pendidikan maupun kesehatan yang dihilangkan. Sehingga ini harus di kroscek kembali informasinya
Selanjutnya, Jaminan berharap agar mahasiswa tidak hanya mengkritik pemerintah, melainkan juga ikut memberikan solusi.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada mahasiswa yang telah memberikan kritik, sebagai bentuk evaluasi bagi pemerintah untuk berbenah. Ucapnya
Peliput: Faisal
Editor: Faisal