MALUT Mahabari.com – Terdapat dugaan pemaksaan terhadap 229 pegawai PPPK oleh empat oknum di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Provinsi Maluku Utara untuk mengumpulkan dana sebesar 200 ribu rupiah.
Berdasarkan sumber terpercaya, dugaan pemaksaan ini sudah terjadi dua kali. Pengumpulan uang tersebut awalnya dikatakan sebagai dana sewa gedung yang bertempat di Badan Kepegawaian Negara Unit pelayanan Seleksi Calon dan Penilaian Kompetensi Pegawai Aparatur Sipil Negara. Di kelurahan jati Ternate Selatan, untuk melakukan simulasi menjelang tes PPPK, dengan masing-masing anggota diminta menyetor 150 ribu rupiah, dengan totalnya mencapai 34,3 juta rupiah.
Salah satu pegawai menyampaikan, “Katanya kita kumpul untuk sewa gedung dan lainnya dan uang itu diserahkan ke pak Mahdi Hi Jamil.”
Namun, saat dikonfirmasi melalui telepon, KasatPol-PP Provinsi Maluku Utara. Rachmat Djabir mengatakan bahwa, tidak ada paksaan dalam pengumpulan uang tersebut.
“Saya tidak pernah arahkan untuk kumpul uang itu, semua merupakan inisiatif dari pegawai PPPK yang telah lulus seleksi untuk melaksanakan kegiatan apel gabungan, sekalian memberikan ucapan terima kasih berupa karangan bunga kepada salah seorang pegawai BKD dan PJ gubernur,” ujarnya Kasatpol-PP
menegaskan. “Kalau itu tidak dipaksa, siapa yang tidak mau kasih juga tidak apa-apa,” tambahnya.
Selain itu, Rachmat juga menegaskan bahwa dana sebesar 150 ribu rupiah yang dikumpulkan saat simulasi menjelang tes PPPK bukanlah instruksi dari dirinya, melainkan inisiatif dari para calon PPPK.
Namun, adanya kekhawatiran dari sumber terpercaya menyoroti bahwa. Uang yang dikumpulkan oleh Mahdi Hi Jamil sebesar 150 ribu itu tidak disertai laporan pertanggungjawaban, mengingat nominal yang cukup besar, yakni 34,3 juta rupiah.
Meskipun inspektorat provinsi Maluku Utara telah melakukan pemeriksaan. Namun status hasil pemeriksaan tersebut hingga kini belum diketahui.
Lebih mirisnya lagi, pengumpulan uang 200 ribu rupiah kali ini bukan insiatif dari pegawai PPPK, melainkan ditentukan oleh Mahdi Hi Jamil. Melalui pesan singkat WA Group.
“Awalnya, kami semua hanya berinisiatif untuk memberikan karangan bunga pada saat apel. Tidak ada pembahasan soal kumpul uang 200 ribu. Tapi Pak Mahdi langsung bilang per orang 200,” ungkap salah salah satu pegawai.
“Pengumpulan dana sebesar 200 ribu rupiah itu seperti mendesak,” tambahnya.
Desakan keras dari Mahdi Hi Jamil bahwa uang 200 ribu harus segera diserahkan mengingat kegiatan itu akan dilaksanakan pada Senin mendatang. dengan nada paksaan, “karena kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung pada Senin depan.” Ucapnya.
Peliput: Faisal
Editor: Faisal