TERNATE Mahabari.com – Sebagai calon Wakil Walikota Ternate Nomor Urut 4, Makmur Gamgulu terus memaparkan program unggulan untuk pembangunan yang bertujuan mengubah wajah Kota Ternate di masa depan jika terpilih.
Makmur Gamgulu, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil rakyat dalam fraksi partai Golkar, meninggalkan duka mendalam bagi warga di lingkungan RT08/RW03 Kelurahan Fitu.
Pasalnya, jalan yang dibangun oleh pemerintah Kota Ternate dengan menggunakan APBD tahun anggaran 2014-2015 sepanjang 200 meter mengalami kerusakan parah akibat sering dilintasi alat berat dan truk yang mengangkut hasil tambang galian C milik keluarga Makmur Gamgulu.
Tidak hanya itu, saluran gorong-gorong juga hilang tertimbun material meskipun baru saja dibangun. Tambang galian C milik keluarga Makmur Gamgulu telah beraktivitas sejak tahun 2019, bersamaan dengan terpilihnya Makmur sebagai anggota DPRD Ternate.
Ironisnya, sebagai anggota DPRD yang seharusnya mewakili aspirasi masyarakat, ia malah menyulitkan aktivitas warga hingga mengalami kecelakaan akibat jalan yang rusak.
Ia juga memanfaatkan pengaruhnya sebagai anggota parlemen untuk mempermudah izin eksplorasi di dinas terkait, bahkan mencantumkan nama Imam Jurdil Makmur sebagai pemilik, yang diketahui merupakan anaknya sendiri.
Untuk informasi, tambang jenis galian C ini mengantongi izin dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate Nomor: 660.1/32/UKL-UPL/DLH-KT/2019 mengenai Rekomendasi Persetujuan UKL-UPL Kegiatan Pemotongan Bukit dan Pengurungan Lahan.
Hasil penelusuran di lokasi tambang galian C menunjukkan bahwa lahan eksplorasi terletak sekitar 700 meter dari pemukiman RT08 Kelurahan Fitu, Kecamatan Ternate Selatan.
Berdasarkan penelusuran media Radarmalut, Mimbartimur dan Mahabari. warga setempat sempat melayangkan protes dengan memblokir jalan di bagian barat, sehingga truk pengangkut material galian C terpaksa memilih jalur sebelah timur.
“Kami memblokir jalan ini, tetapi tetap menggunakan jalur ini. Jalan aspal dan gorong-gorong ini baru dibangun, namun rusak parah akibat aktivitas galian C sejak2019,” ungkap Irwan saat ditemui tim Mahabari.com, Kamis (10/10/2014).
Menurut Irwan, warga kini lebih memilih jalur memutar karena kondisi jalan yang tidak layak untuk sepeda motor. Saat ini, jalan tersebut bahkan telah ditumbuhi rumput liar.
“Jika tidak hati-hati, bisa jatuh. Baru-baru ini, ada seorang ibu bersama dua anaknya mengalami kecelakaan. Jadi, situasinya memang rawan. Waktu itu, jika tidak salah, saat Pak Makmur menjabat di DPRD, alat berat langsung masuk untuk membongkar lahan,” Jelasnya.
Masih di Kelurahan Fitu, Man juga mengungkapkan bahwa jalan yang kini rusak parah tersebut dulunya sudah di hotmix. Namun, masuknya tambang galian C menyebabkan jalan itu mengalami kerusakan parah, termasuk gorong-gorong yang ada.
Ia menambahkan, warga sempat protes dan melakukan hearing dengan DPRD terkait masalah ini. Rusaknya jalan dan hilangnya gorong-gorong akibat tertimbun material hanya diperbaiki kurang lebih 50 meter, lalu dibiarkan begitu saja hingga sekarang.
Man melanjutkan, program besar-besaran yang dirancang oleh pasangan calon walikota nomor 4 memerlukan biaya yang sangat besar. Namun, jalan rusak sepanjang 200 meter belum mampu diatasi (diperbaiki) agar bisa digunakan kembali.
“Kami hanya ingin jalan ini diperbaiki kembali, jangan hanya sekedar menjanjikan saat pemilihan. Kami butuh kepastian, bukan hanya janji-janji. Orang seperti ini jangan dibiarkan memimpin daerah, jika tidak, semuanya akan rusak,” Pungkasnya.
Peliput: Faisal
Editor: Faisal