MAHABARI, TERNATE- Nasip tragis dialami salah seorang masyarakat di Kota Ternate Uni (60) yang harus dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan intensif usai menghirup gas air mata yang ditembakkan Polisi untuk mengamankan Demo Kenaikan BBM di depan kantor Wali Kota Ternate.
Berdasarkan kronologi kejadian, Mahasiswa yang menggelar Demonstrasi menolak kenaikan harga BBM Jilid II di depan kantor Wali Kota Ternate, Senin (18/4/2022) berakhir ricuh, massa aksi kemudian bentrok dengan pihak kepolisian sehingga Polisi langsung melepaskan tembakan gas air mata pada pukul 18.00 WIT untuk membubarkan massa aksi.
Gas air mata yang ditembakkan Polisi tidak hanya mengarah ke massa aksi, melainkan juga ditembakkan disembarang arah sehingga sebuah gas air mata jatuh tepatnya di depan seorang penjual jajanan takjil buka puasa yang menjadi Korban Uni (60) saat sedang melayani pembeli.
Korban penjual jajanan takjil yang lapaknya tepat berada di depan Bank Mandiri Ternate langsung sesak napas usai menghirup gas air mata yang di tembakan polisi tepat di depannya, sehingga korban harus di amankan sementara di dalam ruang ATM Bank Mandiri untuk mendapatkan pertolongan sambil menunggu mobil ambulance yang datang ke lokasi.
Medis dari Kepolisian pun dikerahkan ke lokasi untuk memberikan pertolongan dan korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bayangkara Ternate.
Salah seorang petugas medis RS Bayangkara Ternate Ain saat dikonfirmasi media Mahabari.com mengatakan, korban hanya mengalami shok saat menghirup gas air mata dan saat ini masih dirawat di ruang perawatan Rumah Sakit Bayangkara Ternate untuk pemulihan.
Sejumlah pedagang takjil di lokasi depan Bank Mandiri Ternate juga menyayangkan sikap polisi yang arogan dan menembakan gas air mata secara membabi buta sehingga masyarakat harus menjadi korban.
“Kami tidak melakukan aksi demonstrasi, tetapi mengapa kami harus menjadi korban gas air mata yang ditembakkan pihak kepolisian,” kesal sejumlah pedagang takjil.
Peliput : Faisal
Editor : ZI