MAHABARI, TERNATE- Tanpa ada sosialisasi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate terkait kenaikan tarif retribusi lapak yang tinggi membuat pedagang mengeluh.
Hal ini disampaikan Pedagang pasar higenis Ternate Sulastri kepada media ini, Kamis (6/10/2022) mengeluhkan, kenaikan tarif retribusi lapak tanpa adanya sosialisasi ini membuat pedagang sangat kaget dan tentunya mengeluh, apalagi di kondisi saat ini.
“Padahal sebelumnya tarif retribusi lapak untuk semua pedagang hanya dikenakan sebesar Rp. 5 ribu rupiah per lapak, namun saat ini tarif retribusi lapak sebesar Rp. 2 ribu rupiah dihitung berdasarkan ukuran lapak, sehingga pedagang ada yang membayar tarif retribusi lapak sebesar Rp. 100 ribu rupiah berdasarkan ukuran lapak,” terangnya.
Dia meminta, Disperindag Kota Ternate ketika akan menaikkan tarif retribusi lapak harus ada sosialisasi terlebih dahulu sehingga tidak ada kesalahpahaman nantinya.
Sulastri juga mengeluhkan, jika pedagang sembako yang berada di belakang pasar higenis mengalami penurunan pembeli, padahal bulan sebelumnya pendapatan bisa mencapai 10 persen dan turun menjadi 5 persen, belum lagi harus membayar biaya sewa lapak dan apalagi ditambah dengan kenaikan tarif retribusi lapak yang sangat tinggi ini.
Untuk itu, dirinya meminta agar Disperindag Kota Ternate mencari solusi untuk meningkatkan daya beli masyarakat untuk padagang yang berada di belakang pasar higenis Ternate.
Peliput: Faisal
Editor: ZI