MAHABARI, TERNATE- Dinas P3A Maluku Utara mempersiapkan puncak acara launching program Ceria dalam rangka untuk mencegah pernikahan anak secara dini yang marak terjadi di Provinsi Maluku Utara.
Kegiatan launching program Ceria Dinas P3A Malut ini dipusatkan di Kota Ternate, namun sebelum di launching Dinas P3A Malut sudah melakukan kegiatan ceria go to school di enam sekolah yang ada di lima kecamatan dengan melibatkan 1.800 siswa.
Hal ini diungkapkan, Ketua Panitia launching program ceria Dessy Masyitah Turut yang merupakan Kabid KHP DP3A Provinsi Maluku Utara mengatakan, dalam kegiatan ini DP3A melibatkan organisasi perempuan dan peduli anak di seluruh Provinsi Maluku Utara.
Namun untuk Ternate dan Tidore akan dilaksanakan secara hybrid sementara untuk 8 kabupaten lainnya secara online.
Dia mengatakan, dalam kegiatan ini DP3A melibatkan komunitas selain forum genre, juga forum OSIS SMP dan SMA serta juga ada organisasi perempuan, komunitas kapseti, Timur jauh, kartel, gitarmu, Pelangi Ternate, Kampung warna, Nohmat, megazine up space, serta Ternate kreatif, senat dan BEM SE Universitas se- Kota Ternate dan akademisi dari seluruh Perguruan Tinggi.
Kegiatan ini untuk mengasah kepada anak-anak untuk merubah pola pikir terhadap pernikahan dini, namun berbicara soal anak berarti kita merujuk pada undang-undang usia anak itu 0-18 tahun.
Saat ini, fokus utama DP3A ada di Kabupaten Halut, Halsel dan Pulau Taliabu yang tingkat pernikahan anak usia dini masih tinggi terjadi.
Dia berharap, program Ceria DP3A Malut ini bisa tetap dipertahankan dan kedepan bisa bekerja sama dengan stakeholder untuk terus melanjutkan program ini kedepannya.
Peliput: Faisal
Editor: ZI